Seputarforex - Dolar AS naik tipis di sesi perdagangan Selasa (16/Maret) malam ini. Kendati laporan Retail Sales AS terbilang mengecewakan, tetapi para investor masih menantikan pengumuman hasil rapat FOMC pada Kamis mendatang. Indeks Dolar AS diperdagangkan di 91.92 saat berita ini ditulis, mempertahankan kenaikan yang terbentuk sejak akhir pekan lalu.
Retail Sales AS Februari Jeblok
Penjualan Ritel (Retail Sales) Amerika Serikat untuk bulan Februari anjlok dari 7.6 persen ke -3.0 persen. Data dalam basis bulanan tersebut bahkan dua kali lipat lebih rendah daripada ekspektasi. Penurunan Retail Sales ini merupakan yang terendah kedua sejak April 2020.
Tak jauh berbeda, Core Retail Sales AS juga merosot tajam. Data mengenai penjualan barang ritel yang tidak memperhitungkan sektor otomotif tersebut terjun ke -2.7 persen dari 8.3 persen.
Ryan Wang, ekonom dari HSBC membandingkan data Retail Sales AS bulan Februari dengan Januari. Menurutnya, lonjakan penjualan yang terbentuk di bulan Januari adalah efek dari paket bantuan pandemi yang dikucurkan pemerintah di bulan Desember. Sementara itu, data bulan Februrari merupakan efek samping dari klimaks pada bulan sebelumnya.
Investor Nantikan Komentar The Fed Soal Yield Obligasi
Komite pembuat kebijakan moneter bank sentral AS (FOMC) diekspektasikan tidak akan mengubah kebijakan dalam rapat minggu ini. Namun, forecast ekonomi mereka diperkirakan akan menggambarkan pertumbuhan ekonomi AS tahun ini yang melaju pesat, dimana tingkat pengangguran turun dan inflasi naik.
"The Fed kemungkinan akan mempertahankan kebijakannya karena jelas tak ada sinyal pertumbuhan inflasi yang di luar kendali. Selain itu, ekuitas juga tampak baik-baik saja meski pekan lalu dihebohkan dengan yield obligasi," komentar Juan Perez, analis forex di Tempus Inc Washington."Data yang sudah kita miliki seperti inflasi produsen, inflasi konsumen, dan bahkan penjualan ritel AS pagi ini masih sangat jauh dari kondisi yang memerlukan pengetatan (moneter)," imbuh Perez.
Meski begitu, para Investor tetap akan memperhatikan apapun yang dikatakan The Fed tentang reli yield obligasi. Pasalnya, hal itu membangkitkan pertaruhan bahwa pertumbuhan ekonomi dan inflasi akan mendorong normalisasi kebijakan moneter yang lebih cepat dari perkiraan. Menurut analisis tim MUFG FX, apabila The Fed menunjukkan sedikit saja sentimen hawkish, maka Dolar AS kemungkinan akan menguat lebih jauh lagi.