Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 1 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 2 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 2 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Dolar AS Nanjak Terbatas Pasca Rilis Nonfarm Payroll

Penulis

Data Nonfarm Payroll menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja AS yang tangguh dan mendukung kenaikan suku bunga The Fed.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) sempat melaju sampai level tertinggi harian pada kisaran 112.80-an seusai rilis data Nonfarm Payroll AS malam ini (7/Oktober), tetapi langsung surut lagi sampai kisaran 112.30-an. Padahal, data tersebut menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih baik daripada estimasi konsensus dan mendukung kenaikan suku bunga The Fed.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Paket laporan seputar pasar tenaga kerja AS terbaru mengungkap situasi yang semakin ketat. Tingkat pengangguran jatuh dari 3.7 persen sampai 3.5 persen pada bulan September 2022, dengan rata-rata pendapatan per jam meningkat lagi sebanyak 0.3 persen (Month-over-Month).

Nonfarm Payroll AS bertambah 263k pada bulan September 2022. Angka tersebut melampaui estimasi 250k, kendati lebih rendah daripada capaian bulan Agustus yang sebesar 315k. Sektor Rekreasi dan Hospitality merekrut paling banyak pekerja, disusul oleh sektor Layanan Kesehatan serta sektor Jasa Bisnis dan Profesional. Konstruksi juga terus merekrut pekerja meski bidang properti telah terpukul oleh kenaikan bunga The Fed.

Kondisi pasar tenaga kerja seperti ini menandakan kinerja ekonomi AS tetap tangguh. Di saat yang sama, data juga membuktikan bahwa kebijakan Federal Reserve belum sukses menekan pertumbuhan maupun inflasi. Konsekuensinya, ekspektasi untuk kenaikan suku bunga The Fed tetap jumbo.

Data pasar menunjukkan para trader kini memperkirakan adanya peluang 92% untuk kenaikan suku bunga The Fed berikutnya sebesar 75 basis poin, atau meningkat dari 83.4% sebelum publikasi data Nonfarm Payroll. Peningkatan ekspektasi ini menjaga kurs dolar AS tetap perkasa di pasar forex, sekaligus menghantam bursa saham Wall Street. Indeks Dow Jones dibuka dengan gap turun yang cukup lebar pada awal sesi New York, dan kini telah membukukan penurunan harian lebih dari 1.6 persen.

"Pasar khawatir The Fed akan mengandalkan informasi seperti (data Nonfarm Payroll) ini yang sudah sebulan berlalu dan mereka akan bertindak berlebihan (dalam menaikkan suku bunga) dan membunuh perekonomian," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Investor tidak percaya (akan terjadi) soft-landing, karena The Fed terus menaikkan (suku bunga) makin tinggi demi memperlambat perekonomian."

Download Seputarforex App

298351
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.