iklan |
iklan |
Seputarforex.com - Prospek kesepakatan dagang AS-China fase satu terus mengalami naik-turun. Setelah dikabarkan memudar akibat ancaman Trump soal kenaikan tarif impor serta pengesahan UU terkait HAM dan Demokrasi Hongkong, kini China berusaha meredam ketegangan demi tercapainya deal negosiasi dagang fase pertama.
"Ini sejalan dengan kepentingan kedua pihak AS-China, dan dunia," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng.
Feng mengatakan bahwa rumor yang beredar di luar soal ketegangan hubungan AS-China tidak akurat. Ia pun menegaskan bahwa komunikasi delegasi kedua negara tetap terjalin erat sampai saat ini. Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa kesepakatan dagang AS-China fase pertama kemungkinan besar akan tertunda hingga tahun depan.
Namun, secara terpisah, Bloomberg melaporkan bahwa negosiator China Liu He mengungkapkan pihaknya cukup optimistis mengenai deal dagang AS-China fase pertama. Saat ditanya tentang permintaan AS, Liu mengaku bingung namun tetap yakin jika perjanjian dagang AS-China akan tercapai. China juga mengundang perwakilan AS berkunjung ke Beijing untuk melakukan tatap muka lebih lanjut. Rencananya, pertemuan ini akan dilangsungkan sebelum liburan Thanksgiving pada pekan depan.
Sementara itu, Mantan Menteri Perdagangan China, Wei Jianguo, berharap kesepakatan fase pertama dapat segera tercapai, mengingat perang dagang AS-China yang berlarut-larut telah menyebabkan kerugian bagi ekonomi AS, China, maupun global.
Dolar AS Bergerak Terbatas
Para ekonom memperingatkan bahwa perang dagang yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko dalam lingkup global, karena menghambat investasi dan mengurangi kepercayaan bisnis. Karena itu, sinyal positif kesepakatan AS-China acap kali menjadi katalis bullish bagi pergerakan Dolar AS terhadap safe haven Yen dan emas.
Namun saat perdagangan sesi Asia hari ini (22/November), indeks Dolar AS hanya bergerak terbatas di sekitar level 97.96. Sementara itu, XAU/USD sudah sedikit bangkit dari pelemahan hari sebelumnya, dan USD/JPY naik tipis 0.02 persen saja.