EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,083.24   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 21 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 22 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Tengah Berupaya Pulih, Yellen Diam-Diam Optimis

Penulis

Dolar AS sedikit menguat pada Kamis (16/10) pagi ini, memulihkan diri dari kemerosotan besar malam tadi. Data ekonomi AS yang kurang menguntungkan dan outlook kebijakan moneter yang cenderung masih membahayakan Dolar AS, dapat kembali menimbulkan dorongan menurun bagi mata uang Amerika Serikat tersebut.

Dolar AS sedikit menguat pada Kamis (16/10) pagi ini, memulihkan diri dari kemerosotan besar malam tadi. Data ekonomi AS yang kurang menguntungkan dan outlook kebijakan moneter yang cenderung masih membahayakan Dolar AS, dapat kembali menimbulkan dorongan menurun bagi mata uang Amerika Serikat tersebut.

dolar_as
Laporan-laporan ekonomi dari AS dalam beberapa hari terakhir cenderung negatif. Selain data penjualan retail yang merosot, jebloknya indeks manufaktur New York juga menjadi kejutan besar bagi para partisipan pasar. Belum lagi, harga inflasi produsen pun melamban.

Para pembuat kebijakan di The Fed gencar mengatakan bahwa perkembangan ekonomi negara mereka yang terjadi saat ini bukanlah jaminan untuk menaikkan suku bunga. Dan memang, data-data terbaru akhirnya tidak menjadi insentif bagi The Fed untuk segera mengetatkan kebijakan moneter. Outlook seperti ini melukai Dolar, karena penguatan yang terjadi sebelumnya adalah akibat tingginya ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed.

EUR/USD turun dari 1.2837 menjadi 1.2828 pada pukul 2:38 GMT hari ini. GBP/USD merosot dari 1.6019 menjadi 1.5991. Sementara USD/JPY reli dari 105.91 menjadi 106.08.

Yellen Optimis Dalam Rapat Tertutup

Sementara itu, malam tadi Ketua The Fed, Janet Yellen, menyuarakan kepercayaandirinya terhadap kelanggengan ekspansi ekonomi AS dalam menghadapi lambatnya pertumbuhan global dan gejolak pasar finansial, dalam pertemuan tertutup di Washington pekan lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh dua orang nara sumber anonim yang menghadiri pertemuan pribadi tersebut dalam wawancara dengan Bloomberg. Mereka menyebutkan bahwa Yellen menyampaikan pada 30 negara bahwa ekonomi akan tetap mencapai pertumbuhan 3 persen.

Yellen juga melihat bahwa target inflasi 2 persen yang dipasang The Fed akan tercapai seiring dengan pengangguran yang kian menurun. Namun, juru bicara The Fed, Michelle Smith, menolak untuk berkomentar mengenai pertemuan tertutup tersebut.

206471
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.