Advertisement

iklan

Anggota Kongres AS meminta penggantian Ketua SEC, Gary Gensler, dengan alasan penyalahgunaan kekuasaan dan promosi agenda politik yang kontroversial, 1 hari, #Kripto Fundamental   |   Kondisi jenuh jual berpotensi memicu koreksi XAU/USD, 1 hari, #Emas Teknikal   |   USD/CHF bertahan di dekat puncak beberapa bulan, di atas level 0.9200 berkat penguatan USD, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analisa UOB, pergerakan EUR/USD selanjutnya adalah di level 1.0430, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan pendapatan usaha perseroan tumbuh 30% pada 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Kepala Eksekutif Meta Platforms (NASDAQ: META), Mark Zuckerberg, meluncurkan produk AI baru untuk konsumen pada hari Rabu, 1 hari, #Saham AS   |   Komisi Perdagangan Federal AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Amazon.com (NASDAQ: AMZN) dan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan memaksa peritel online tersebut menjual asetnya, 1 hari, #Saham AS   |   Saham C3.ai (NYSE: AI) Inc. mengalami kenaikan signifikan sebesar 3.34% menjadi $24.42 pada hari Rabu, mengakhiri penurunan beruntun selama lima hari, 1 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Dolar AS Terjegal Penurunan Ekspektasi Suku Bunga Juni

Penulis

Beberapa pejabat The Fed merasa perlu untuk mengevaluasi lebih banyak data sebelum menaikkan bunga lagi.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) merosot sekitar 0.5% sampai 103.70-an dalam perdagangan awal sesi New York hari Kamis (1/Juni). Greenback mengalami penurunan dari permintaan safe haven dan ekspektasi suku bunga The Fed, sehubungan dengan sejumlah perkembangan terbaru dari bidang ekonomi dan politik.

DXY Daily

US House of Representatives kemarin sepakat untuk mengesahkan proposal kenaikan plafon utang pemerintah dengan hasil voting 314-117. Kesepakatan bipartisan tersebut selanjutnya akan maju ke Senat AS yang didominasi oleh Demokrat, sehingga mayoritas meyakini pengesahan penuhnya tidak butuh waktu lama.

Dengan iklim politik yang lebih kondusif, kekhawatiran pasar terhadap risiko default Amerika Serikat kian memudar dan mengurangi minat trader untuk membeli dolar. Apalagi, sejumlah pejabat The Fed baru-baru ini menyampaikan keberatan mereka atas prospek kenaikan suku bunga pada bulan Juni ini.

Philip Jefferson, Anggota Dewan Gubernur sekaligus kandidat Wakil Ketua The Fed, mengatakan bahwa para pengambil kebijakan dapat memperoleh lebih banyak data sebagai referensi kebijakan jika tidak menaikkan suku bunga bulan ini. Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker, menyampaikan pendapat senada dalam pidatonya pada hari Rabu.

"Saya berada di kubu yang berpikir kita perlu melewatkan (kenaikan suku bunga) seiring dengan makin mendekatnya rapat (FOMC Juni) ini," kata Harker, sambil menambahkan bahwa data ketenagakerjaan AS pada hari Jumat dapat mengubah pandangannya.

Kedua pentolan The Fed itu menegaskan bahwa suku bunga masih bisa naik lagi meskipun mereka tidak menaikkannya bulan ini. Namun, mereka merasa perlu untuk mengevaluasi lebih banyak data sebelum menempuh jalur kebijakan moneter yang lebih restriktif.

Opini mereka sontak menyurutkan spekulasi pasar tentang prospek kenaikan suku bunga pada rapat FOMC tanggal 13-14 Juni. Data FedWatch CME menunjukkan penurunan peluang untuk skenario tersebut dari hampir 70% menjadi 32% saja.

Yield US Treasury melemah seiring dengan penurunan ekspektasi suku bunga, sehingga menghantam kurs USD terhadap berbagai mata uang lain. AUD/USD menampilkan kinerja harian terbaik dengan kenaikan lebih dari 1.15% sampai level tertinggi pada 0.6570-an. GBP/USD juga menguat 0.75% sampai level tertinggi dalam dua pekan terakhir, sementara EUR/USD menanjak sekitar 0.60% ke level 1.0750-an.

Download Seputarforex App

299444
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.