EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,384.54/oz   |   Silver 28.51/oz   |   Wall Street 37,736.81   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 13 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar AS Tertekan Akibat Optimisme Pemulihan Pasca-Lockdown

Penulis

Dolar Australia unggul versus USD menyongsong pelonggaran lockdown di berbagai kawasan. Namun, banyak pihak masih mewaspadai besarnya risiko konflik AS-China.

Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) terpantau melandai sekitar 0.2 persen ke kisaran 99.55 pada awal sesi Eropa (26/Mei). Optimisme pasar menyongsong ekspektasi pemulihan global dari pandemi virus Corona telah mendorong kenaikan sentimen risk-on, meski antusiasme masih tertahan oleh besarnya risiko konflik AS-China.

AUD/USD dan NZD/USD masing-masing meroket lebih dari 0.5 persen, menggapai kembali posisi terkuat sejak bulan Maret. Di sisi lain, USD/JPY hanya menanjak tipis sekitar 0.1 persen ke kisaran 107.85. Kondisi jangka pendek cenderung memihak mata uang-mata uang high risk, tetapi outlook jangka panjang masih dibayangi ketidakpastian.

AUDUSD DailyGrafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Pada akhir pekan, Penasehat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien memperingatkan kemungkinan Gedung Putih akan menjatuhkan sanksi apabila Beijing bersikeras memangkas otonomi Hong Kong melalui legislasi terbaru mereka. Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menuding serangan politik AS telah "menyandera hubungan AS-China dan mendorong kedua negara ke tepi perang dingin baru".

Terlepas dari eskalasi konflik politik kedua negara adidaya itu, pelaku pasar menyambut hangat pelonggaran lockdown di berbagai negara. Selama ancaman gelombang kedua pandemi dapat ditanggulangi, ada harapan bagi perekonomian global untuk pulih dengan cepat.

"Pasar terjebak antara dua arus yang berlawanan," kata Michael McCarthy, kepala pakar strategi CMC Markets, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Peningkatan ketegangan antara China dan AS meningkatkan kekhawatiran, sementara pelonggaran aturan lockdown COVID-19 mendorong optimisme pertumbuhan."

ANZ Bank memperbarui prakiraan mereka bagi duo mata uang antipodean selaras dengan perkembangan terkini. Bank terkemuka tersebut memperkirakan Aussie akan jatuh ke kisaran 0.60 pada bulan Desember, sementara Kiwi bakal terguling sampai 0.55 versus Dolar AS.

Download Seputarforex App

292979
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.