Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) terkubur di kisaran 96.60-an dalam perdagangan hari ini (5/Juni), mengawali bulan keenam dengan kondisi tertekan. Menjelang rilis data Non-farm Payroll (NFP) nanti malam, Greenback masih dibayang-bayangi oleh tren bearish dalam beragam pasangan mata uang mayor dan eksotik.
Tren bearish yang melanda Dolar AS terutama disebabkan oleh ekspektasi pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 yang lebih cepat di berbagai kawasan. Penambahan stimulus moneter oleh ECB dan kesepakatan dana talangan bersama Uni Eropa juga semakin mengurangi permintaan pasar terhadap aset-aset safe haven seperti Greenback.
George Davis, kepala pakar strategi teknikal RBC Capital Markets, mengungkapkan, "Kami mendiskusikan perbaikan dalam latar belakang risiko pada Lines in the Sand edisi 21 Mei, mencatat bahwa banyak indikator lintas aset kami yang sekarang berkonvergensi untuk mendukung reli risiko. Penghapusan sejumlah ancaman lintas aset untuk risiko telah direfleksikan dalam pasar obligasi dan FX selama beberapa pekan terakhir, dengan USD mencatat breakout bearish dan yield obligasi berupaya naik lebih tinggi seiring makin kokohnya sentimen risiko. Oleh karena itu, kami menyongsong laporan payroll AS bulan Mei dengan outlook bearish untuk USD dan obligasi."
Data klaim pengangguran mingguan yang dirilis kemarin malam menunjukkan pertambahan lebih dari 1.88 juta. Angka tersebut lebih rendah dibanding 2.13 juta klaim pada periode sebelumnya, tetapi meleset dari ekspektasi yang dipatok pada 1.80 juta.
Laporan ketenagakerjaan AS bulan Mei 2020 yang dirilis nanti malam, diperkirakan akan menampilkan angka NFP minus delapan juta. Tingkat pengangguran pun disinyalir meroket dari 14.7 persen menjadi 19.8 persen. Pelonggaran lockdown di berbagai negara bagian AS baru dimulai pada paruh kedua bulan Mei, sehingga data ini kemungkinan merefleksikan bottom sebelum pemulihan mulai direkam dalam data bulan Juni.