EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 22 menit lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 23 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 7 jam lalu, #Saham AS

Dolar Aussie Reli Berkat Ekspektasi Positif Atas China

Penulis

Pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait China pekan lalu berakhir flat, sehingga Dolar Australia dan sejumlah aset high risk lain melanjutkan reli pekan lalu.

Seputarforex - Dolar Australia mendaki lagi hingga mencapai rekor tertinggi sejak pertengahan Februari versus Dolar AS. Saat berita ditulis pada sesi Eropa hari ini (1/Juni), AUD/USD tengah berupaya mempertahankan penguatan harian di kisaran 0.6730-an. Sentimen positif pasar bersumber dari memudarnya kekhawatiran pasar terhadap eskalasi konflik AS-China, karena pengumuman Presiden AS Donald Trump pada Jumat lalu ternyata lebih lunak dibanding ekspektasi awal.

AUDUSD DailyGrafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Pada hari Jumat, Donald Trump mengumumkan pencabutan hubungan istimewa AS-Hong Kong serta menarik AS dari WHO. Ia juga menyatakan akan menjatuhkan sanksi terhadap tokoh-tokoh tertentu dari China dan Hong Kong. Namun, ia sama sekali tak menyinggung tentang rumor pembatalan kesepakatan dagang AS-China fase-1 maupun pengenaan sanksi baru bagi Beijing sebagaimana dikhawatirkan sebelumnya.

Ironisnya, pengumuman Trump kemungkinan justru bakal berdampak negatif lebih besar bagi masyarakat Hong Kong yang didukungnya daripada bagi Beijing. Dahulu, Hong Kong memang menjadi pintu masuk perdagangan dan investasi asing utama bagi China. Namun, saat ini peran Hong Kong sudah mulai digerogoti oleh Shanghai dan Shenzhen yang berada dalam kendali penuh Beijing.

Pengumuman Trump mengikis keunggulan Hong Kong ketimbang jalur investasi masuk China lainnya, sehingga justru berpotensi meningkatkan ketergantungan Hong Kong terhadap Beijing. Apalagi Hong Kong tengah dilanda resesi ekonomi akibat gelombang demonstrasi sejak tahun lalu yang disusul dengan pandemi COVID-19 tahun ini. Selaras dengan asumsi tersebut, China disinyalir tidak akan melancarkan aksi balasan yang terlalu drastis pula terhadap AS.

Dolar Australia ikut terdongkrak oleh ekspektasi ini beserta outlook suku bunga tetap domestik. Bank sentral Australia (RBA) akan menggelar rapat kebijakan moneter besok pagi di mana mereka diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga maupun Quantitative Easing yang sudah ada.

Sementara itu, Indeks Dolar AS terus tertekan dekat kisaran terendah dua bulan. Pelaku pasar kini menyoroti gelombang protes anarkis yang menelan berbagai kota besar di Amerika Serikat sehubungan dengan pembunuhan atas George Floyd. Kemarahan massa memuncak menyusul beredarnya video di mana Floyd yang berkulit hitam dibunuh secara sadis oleh polisi berkulit putih. Ada kekhawatiran kalau gejolak sosial-politik ini akan terus berlanjut hingga pemilu presiden pada bulan November, tetapi sejauh ini belum diperkirakan akan mempengaruhi outlook ekonomi.

Download Seputarforex App

293006
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.