EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,155.38   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 58 menit lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar Australia Bergejolak Atas Spekulasi Negosiasi Dagang AS-China

Penulis

Dolar Australia bergerak volatile terhadap, karena dipicu ketidakpastian menjelang pertemuan antara Trump dan Xi Jinping akhir pekan nanti.

Dolar Australia bergerak meninggi terhadap sebagian besar major currencies pada hari Selasa (27/11) kemarin. Akan tetapi, Pergerakan AUD cenderung volatile terhadap Dolar AS, di tengah rumor yang beragam terkait prospek negosiasi dagang AS-China.

Penguatan Dolar Australia tercermin dari data yang dihimpun pada pembukaan pasar Sydney pagi ini (28/11). Pair AUD/USD menguat tipis 0.07 persen, diiringi dengan kenaikan Dolar Australia sebesar 0.14 persen terhadap Yuan. AUD juga menguat 0.24 persen terhadap Yen, serta naik 0.38 persen terhadap Euro. Penguatan AUD paling besar diketahui terjadi pada pair GBP/AUD, yang melemah hingga senilai 0.85 persen karena berita negatif seputar Brexit. Sedangkan terhadap Dolar NZ, AUD justru melemah 0.24 persen.

 

Optimisme Kesepakatan Trump-Xi Jinping Dorong AUD

Dalam dua hari terakhir, Dolar Australia senantiasa menguat terhadap Dolar AS, terutama sepanjang perdagangan Asia dan Eropa. Namun ketika memasuki sesi penutupan, AUD/USD cenderung melemah. Hal tersebut menandai terjadinya pergeseran sentimen investor yang cukup signifikan, di tengah spekulasi atas hasil pertemuan Trump dan Xi Jinping akhir pekan nanti.

Dolar Australia Bergejolak Atas

Menjelang pertemuan antara kedua negara tersebut, penasehat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow telah memberikan sinyal yang beragam terkait prospek negosiasi AS-China. Hal itulah yang mendasari mata uang komoditas seperti Dolar Australia untuk bergerak volatile dalam dua hari terakhir.

Bagi kalangan yang optimis, pernyataan Kudlow mencerminkan keyakinan bahwa Trump akan mencapai kesepakatan dengan China. Namun demikian, Kudlow sebenarnya juga menyiratkan jika Trump akan bersikukuh menaikkan bea impor barang-barang China.

"Seperti yang kita semua ketahui, dia (Trump) selalu melakukan apa yang dia katakan," kata Kudlow, merujuk pada Trump yang kemungkinan besar bakal memenuhi rencana kenaikan bea impor sebelumnya.

Secara terpisah, Rodrigo Catril yang menjabat sebagai Pakar Senior FX di National Australia Bank, AUD menguat di sesi Eropa kemarin karena ada kabar dari Kemenlu China yang mencatat bahwa kedua negara yang sedang bersitegang akan mencapai kesepakatan. Namun, kenaikan tersebut tak bertahan lama, karena AUD bergerak melemah setelah China mengklarifikasi bahwa kabar itu merupakan hasil pembicaraan Trump dan Xi Jinping awal November lalu.

"Dolar Australia masih sangat rentan terhadap berita perdagangan AS-China, dan kemungkinan masih akan terus bergejolak hingga muncul kepastian hasil pertemuan Trump dan Xi Jinping di akhir pekan nanti," tutup Catril.

286361
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.