Dolar Australia melonjak ke level tinggi 10-minggu di sesi perdagangan hari Jumat (15/Juli) ini setelah serangkaian data ekonomi China dilaporkan lebih tinggi daripada ekspektasi. Hal ini memantapkan langkah Australia untuk membentuk performa terbaiknya terhadap Yen sejak awal tahun 2009.
Perekonomian China tercatat tumbuh 6.7 persen di kuartal kedua dari satu tahun sebelumnya dan meredakan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan negara ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Sementara itu, penjualan ritel dan produksi industri, keduanya tercatat melebihi ekspektasi, masing-masing dengan kenaikan 10.6 persen dan 5.9 persen.
AUD/USD Jauhi Level Rendah
AUD/USD tampak melompat, diperdagangkan pada kisaran 0.76557, dari sebelumnya di angka 0.7625. Lompatan pair tersebut merupakan yang ketujuh dalam beberapa pekan terakhir, sehingga kian menjauhkan Aussie dari level terendahnya di kisaran 0.7145.
Kemarin, pergerakan Aussie terpantau rentan sehubungan dengan agen pemeringkat kredit S&P yang menurunkan outlook bagi kredit Australia dari posisi stabil menjadi negatif pada pekan lalu, karena adanya prospek bahwa pemerintah Australia yang baru ini tak mampu mereformasi defisit anggaran pemerintah yang belum juga terpecahkan.
Sedangkan terhadap Yen, Aussie pun meningkat menuju angka 81.41 dengan total kenaikan 7 persen dalam pekan ini, terbesar sejak bulan Februari 2009. Yen sendiri sedang tertekan terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya karena spekulasi tambahan pelonggaran dari Bank Sentral Jepang. Akibatnya, para investor pun memotong posisi long mereka terhadap mata uang safe haven tersebut.
Di samping itu, Bank Sentral Australia (RBA) diperkirakan akan memotong suku bunga 1.75 persennya bulan depan apabila data inflasi yang dijadwalkan akan dirilis pada tanggal 27 Juli kembali mengecewakan seperti yang diperkirakan oleh beberapa analis.