EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 45 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 7 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 7 jam lalu, #Saham AS

Dolar Australia Terjungkal Akibat Prediksi Suram Gubernur RBA

Penulis

Gubernur RBA Philip Lowe memperkirakan jam kerja karyawan merosot akibat lockdown beberapa waktu lalu, sehingga mencederai pasar tenaga kerja Australia.

Seputarforex - Dolar Australia menjadi pecundang di pasar forex pada sesi Asia (14/September). Pasangan mata uang AUD/USD tumbang lebih dari 0.4 persen, sementara AUD/NZD jatuh sekitar 0.3 persen. Pelaku pasar kecewa mendengar prediksi suram tentang pasar tenaga kerja Australia yang disampaikan oleh Gubernur RBA Philip Lowe.

AUDUSD DailyGrafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Philip Lowe mengatakan bahwa ia ingin menyaksikan laju inflasi bertahan secara berkelanjutan dalam rentang 2-3 persen sebelum menaikkan suku bunga. Untuk itu, gaji harus meningkat secara signifikan. Namun varian Delta telah menjegal proses pemulihan pasar tenaga kerja Australia, sehingga peluang untuk kenaikan suku bunga paling cepat baru akan muncul pada 2024.

Lowe memperkirakan jam kerja karyawan merosot sekitar 3-4 persen pada kuartal September, khususnya di wilayah-wilayah yang mengalami lockdown paling ketat. Hal ini menimbulkan risiko peningkatan tingkat pengangguran dalam jangka pendek. Pertumbuhan gaji pun kemungkinan bakal tertekan, baik di negara bagian New South Wales dan Victoria secara khusus maupun dalam skala nasional.

"Penilaian ini berlawanan dengan jalur (kenaikan) suku bunga yang disiratkan oleh perhitungan pasar. Kurva OIS saat ini mengisyaratkan suku bunga sekitar 25 basis poin pada akhir 2022, 60 basis poin pada akhir 2023, dan mendekati 100 basis poin pada akhir 2024. (Padahal) ekspektasi-ekspektasi ini sukar dicocokkan dengan gambaran yang baru saja saya paparkan, dan saya sukar memahami mengapa (pasar) memperhitungkan kenaikan suku bunga pada tahun depan atau awal 2023," pungkas Lowe.

Pidato Lowe menjadi sorotan publik, karena menegaskan bahwa bank sentral Australia memprioritaskan pertumbuhan gaji daripada tingkat inflasi dalam proses pengambilan keputusannya. Suku bunga RBA saat ini berada pada rekor terendah historis 0.1 persen, serta kemungkinan akan terus berada pada tingkat ini tanpa adanya progres materiil dalam pasar tenaga kerja Australia.

Download Seputarforex App

296412
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.