EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.290   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,385.61/oz   |   Silver 28.86/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,144.55   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 2 jam lalu, #Saham AS

Dolar Kembali Menekan, Rupiah Melemah

Penulis

Nilai Tukar Rupiah melemah setelah mendapatkan perlawanan sengit dari Dolar. Namun, Rupiah diprediksi masih bisa menguat hingga level Rp14,090.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah melemah terhadap Dolar AS pada Jumat siang ini (22/Maret). Menurut grafik pasar spot Bloomberg pukul 14.00 WIB, Rupiah melemah di level Rp14,158 per USD, lebih rendah jika dibandingkan dengan sesi penutupan kemarin (21/Maret) yang berada di level Rp14,140.

rupiah hari ini

Sementara itu, grafik USD/IDR Daily juga menunjukkan Rupiah tertekan di kisaran Rp14,150. Pada sesi trading kemarin, USD/IDR ditutup di level Rp14,135.

 

Dolar Bangkit, Rupiah Alami Koreksi

Rupiah sempat menguat signifikan kemarin (21/Maret) hingga menyentuh Rp14,089, pasca putusan The Fed yang menahan suku bunga AS di level 2.25 - 2.5%. Selain itu, Ketua The Fed, Jerome Jay Powell, juga menyatakan bahwa tidak ada kenaikan suku bunga hingga akhir 2019 nanti.

"Ini merupakan waktu yang tepat untuk bersabar," tutur Jerome Powell pada konferensi pers, dikutip dari CNN Business.

Pernyataan The Fed yang lebih Dovish dari ekspektasi pasar membuat Dolar AS melemah. Namun itu tak berlangsung lama, karena pandangan suku bunga The Fed semakin menggarisbawahi perlambatan ekonomi global. Dolar AS yang bisa berfungsi sebagai safe haven pun kembali menguat dan mempengaruhi berbagai mata uang di Asia, termasuk Indonesia.

Selain tertekan oleh penguatan Dolar, pelemahan Rupiah juga dipengaruhi faktor lain. Salah satunya dikarenakan aksi profit-taking oleh investor yang melihat Rupiah sudah menguat cukup tajam. Hal ini membuat Rupiah mengalami koreksi teknikal.

 

Tahan Suku Bunga, BI Yakin Rupiah Masih Aman

Dari faktor fundamental dalam negeri, Rupiah kemarin menyambut rilis kebijakan BI. Pasca Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung pada 20-21 Maret 2019, diputuskan bahwa BI 7-day Repo Rate (BI 7-DRR) dipertahankan di level 6.00%.

nilai tukar rupiah

Direktur Utama Garuda Berjangka, Ibrahim, optimis bahwa penguatan Rupiah masih bisa berlanjut pasca putusan BI tersebut. Ia memprediksi Rupiah dapat bergerak di kisaran Rp14,090 - Rp14,157 per Dolar AS. Namun, meski masih memandang positif terhadap outlook Rupiah, Ibrahim mengingatkan bahwa masih ada sejumlah sentimen lain yang perlu diperhatikan.

"Devisa yang "terbakar" untuk keperluan impor menjadi lebih banyak sehingga menambah tekanan di transaksi berjalan. Rupiah pun punya kesempatan untuk melemah karena pondasi yang kembali rapuh," ujar Ibrahim, dikutip dari CNN Indonesia.

287862
Penulis

Alumni Sastra Inggris yang sudah berkecimpung dalam dunia penulisan selama 8 tahun. Sudah mulai menulis sejak masih kuliah. Saat ini aktif sebagai penulis di seputarforex.com.