EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,083.24   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 22 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 23 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Dolar Lanjutkan Reli, Didongkrak Pelemahan Mata Uang Mayor Lain

Penulis

Pelemahan mata uang mayor Aussie, Euro, dan Pounds berkontribusi mendorong penguatan Dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Indeks Dolar AS (DXY) menguat sekitar 0.15 persen ke kisaran 96.53, dan melengkapi indikasi pembentukan sebuah Double Bottom atau Double Top Pattern yang menarik pada pertengahan sesi Eropa hari Kamis ini (7/Februari). Di tengah absensi rilis data ekonomi berdampak tinggi dari Amerika Serikat, penguatan Dolar AS terutama disebabkan oleh pelemahan fundamental sejumlah mata uang mayor lain yang menjadi sorotan pelaku pasar.

USD Double Bottom

Dolar AS menguat 0.14 persen lagi dalam perdagangan intraday versus Euro, hingga EUR/USD terpuruk pada level 1.1345. Laporan ekonomi Jerman terbaru memberikan gambaran kondisi Zona Euro yang makin suram. Pesanan pabrikan di industri otomotif Jerman anjlok 1.6 persen pada bulan Desember, terutama pesanan mancanegara. Meskipun seandainya pesanan mendatang pulih, tetap akan dibutuhkan beberapa bulan bagi Jerman untuk kembali normal.

Dolar AS juga didongkrak oleh pelemahan Dolar Australia yang masih dibebani komentar dovish Gubernur RBA kemarin. Harga minyak mentah melanjutkan kemerosotannya dan terus menyeret Dolar Kanada. Pounds pun tergelincir lagi menjelang pengumuman Bank of England nanti malam yang diprediksi akan berdampak tinggi.

Sementara itu, negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China terus berlanjut meski tanpa berita signifikan. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer akan berkunjung ke China pekan depan untuk memulai putaran diskusi berikutnya, setelah Wakil Perdana Menteri China Liu He menyambangi Washington minggu lalu.

Ke depan, perhatian pelaku pasar akan berfokus pada pengumuman kebijakan bank sentral Inggris dan rilis data klaim pengangguran mingguan AS (Initial Jobless Claims). Setelah neraca dagang AS bulan November yang dirilis kemarin menunjukkan angka lebih baik dari ekspektasi, Jobless Claims kali ini diharapkan mengalami penurunan, sehingga berpotensi mendukung kenaikan Greenback lebih jauh.

287310
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.