Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 7 jam lalu, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Dolar Merayap Naik Pasca Rilis GDP AS I/2021

Penulis

Dolar menguat terhadap euro dan yen Jepang pasca rilis GDP AS kuartal pertama 2021, tetapi kinerjanya terhadap mata uang lain cenderung beragam.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) mendaki sekitar 0.3 persen sejak rilis data Gross Domestik Product (GDP) Amerika Serikat tadi malam. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa (30/April), DXY tengah merayap naik menuju level 90.80. Meski demikian, para analis masih menyoroti kebijakan The Fed yang bernada dovish dan berpotensi menekan USD.

DXY Daily

Laporan GDP AS Kuartal I/2021 menunjukkan pertumbuhan terakselerasi hingga 6.4 persen (Quarter-over-Quarter). Prestasi ini mengungguli estimasi konsensus yang hanya sebesar 6.1 persen, sekaligus melampaui pertumbuhan 4.3 persen pada kuartal sebelumnya. Belanja konsumen AS menjadi motor pertumbuhan ekonomi, karena masyarakat beramai-ramai membelanjakan dana BLT dari pemerintah plus simpanan mereka selama lockdown.

Yield obligasi AS dan indeks dolar AS menguat dalam menanggapi laporan tersebut. Akan tetapi, reaksi pasar sebenarnya cukup beragam. Sejumlah analis menilai penguatan USD hanya sementara.

Kathy Lien dari BK Asset Management mencatat seusai rilis GDP AS, "Pada hari Rabu, kita mengetahui bahwa meski Federal Reserve optimistis, mereka masih ingin menyaksikan lebih banyak perbaikan dalam perekonomian sebelum memulai tapering. Hari ini, pertumbuhan GDP kuartal pertama AS mengungguli ekspektasi dengan perekonomian tumbuh 6.4 persen antara Januari dan Maret, naik (dari) 4.3 persen pada kuartal sebelumnya."

"Meresponsnya, investor membeli dolar terhadap euro dan yen Jepang, tetapi kinerja greenback terhadap mata uang lain beragam. Ini memberitahu kita bahwa antusiasme dari laporan hari ini terbatas, yang mana tidak mengejutkan karena sifat GDP yang memandang ke belakang," lanjut Lien.

Pakar strategi dari Westpac juga memaparkan dalam catatan untuk kliennya, "DXY kemungkinan berupaya rebound dalam hari-hari mendatang karena ekspektasi berpaling ke (data) payroll April yang berpotensi eksplosif pekan depan, tetapi kenaikan akan terbukti berusia pendek karena para pejabat Fed menggarisbawahi sikap Powell yang dovish secara tegas."

Download Seputarforex App

295657
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.