EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,393.93/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,841.35   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 8 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 14 jam lalu, #Saham AS

Dolar New Zealand Tetap Membandel Meski RBNZ Potong OCR Agustus

Penulis

Bank Sentral New Zealand (RBNZ) memotong Official Cash Rate ke level rendah 2.0 persen. Namun, NZD/USD justru melonjak setelah kebijakan moneter tersebut diumumkan. Kiwi melompat setinggi 0.7341 per Dolar AS dari sebelumnya di posisi 0.7202

Bank Sentral New Zealand (RBNZ) memotong Official Cash Rate ke level rendah 2.0 persen, akan tetapi, para peminjam uang diperkirakan hanya sedikit. Gubernur RBNZ, Graeme Wheeler, menurunkan tingkat suku bunga New Zealand sebanyak 0.25 basis poin sembari mengatakan bahwa Dolar New Zealand perlu dilemahkan.

graemme_wheeler

Namun, NZD/USD justru melonjak setelah kebijakan moneter tersebut diumumkan. Kiwi melompat setinggi 0.7341 per Dolar AS dari sebelumnya di posisi 0.7202 segera setelah pengumuman. Dolar New Zealand juga menguat tajam terhadap Dolar Australia, Pounds sterling, dan Euro.


Karena Wheeler Dianggap Kurang Dovish

Penguatan New Zealand tersebut dikarenakan oleh pernyataan Gubernur yang rupanya tak se-dovish perkiraan pasar. "Kebijakan moneter masih aka n dijalankan secara akomodatif," kata Wheeler. "Proyeksi dan asumsi kami sekarang mengindikasikan bahwa pelonggaran moneter lebih jauh dibutuhkan untuk memastikan agar inflasi ke depan bergerak mendekati level tengah target. Kami akan terus mengawasi secara ketat data-data ekonomi dari negara berkembang."

Para trader mengharapkan pernyataaan yang lebih definitif tentang pelonggaran moneter dari sentral bank yang tengah berupaya mengendalikan kuatnya Dolar Kiwi tersebut karena dampaknya dapat menghambat inflasi dalam sektoor impor. Wheeler mengatakan, tingginya nilai tukar menambah tekanan dalam sektor ekspor dan daya saing sektor impor. Di samping itu, rendahnya inflasi global menyebabkan negatifnya inflasi dalam sektor-sektor perdagangan.

Tak seperti bulan Juni lalu, saat Wheeler terdengar sangat dovish dengan menyebutkan bahwa pemotongan suku bunga lebih luas akan dilakukan, pernyataan kebijakan moneter RBNZ kali ini tak se-dovish itu karena RBNZ juga enggan memotong suku bunga OCR terlalu rendah sebab khawatir akan berdampak pada membengkakknya pasar properti yang berujung pada ketidakstabilan finansial.


Westpac Prediksi OCR 1.75% Bulan November

Menanggapi hal ini, para analis di Westpac memperkirakan, RBNZ akan memotong suku bunga 25bp lagi pada bulan November menjadi 1.75 persen. Namun, ada kemungkinan dalam review kebijakan pada tanggal 22 September mendatang, RBNZ akan memberikan sinyal adanya pemotongan suku bunga lebih dari satu kali lagi di sisa tahun 2016 ini.

270143
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.