EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 7 menit lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 8 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 55 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 56 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Dolar New Zealand Tumbang Gegara RBNZ Ubah Aturan Perbankan

Penulis

Perubahan kebijakan bank sentral New Zealand (RBNZ) tentang syarat modal perbankan, memicu kemerosotan NZD/USD di tengah sepinya pasar hari ini.

Dolar New Zealand tumbang ke kisaran 0.6528 terhadap Dolar AS pada sesi Eropa hari ini (5/Desember), setelah sempat mencapai rekor tertinggi sejak bulan Agustus di level 0.6561. Kemerosotan NZD/USD dipicu oleh pengumuman kebijakan baru dari bank sentral New Zealand (RBNZ) yang mengharuskan perbankan untuk menyiapkan cadangan modal lebih tinggi.

NZDUSD Daily

Gubernur RBNZ, Adrian Orr, mengatakan bahwa semua bank harus memiliki cadangan modal lebih dari tingkat Risk-Weighted Assets (RWA) 10.5 persen mulai tanggal 1 Juli 2020. Empat bank terbesar di New Zealand diperintahkan untuk menaikkannya hingga 18 persen, sedangkan bank-bank lebih kecil hanya diminta menaikkannya sampai 16 persen. RBNZ memberikan waktu lima tahun bagi perbankan untuk memenuhi peraturan baru ini.

Peningkatan syarat cadangan modal akan mendukung ketahanan perbankan New Zealand menghadapi risiko instabilitas, tetapi berlawanan dengan arah kebijakan moneter longgar yang sedang dijalankan oleh RBNZ. Peningkatan syarat modal akan membuat bank-bank menarik lebih banyak uang dari peredaran, sehingga mengurangi likuiditas yang diperlukan oleh perekonomian untuk menggenjot inflasi. Akibatnya, sejumlah analis mensinyalir keputusan bank sentral ini akan memengaruhi prospek pemangkasan suku bunga lagi di masa depan.

"Kami terus memperkirakan suku bunga OCR lebih rendah, dan perubahan ini akan berkontribusi pada keputusan itu, meskipun (peningkatan syarat cadangan modal) tak sebesar ekspektasi sebelumnya. Pelunakan proposal itu, ditambah dengan outlook domestik yang positif (serta belanja infrastruktur pemerintah pada khususnya), membuat kami mengubah proyeksi OCR kami menjadi satu kali pemangkasan 25 bps lagi pada bulan Mei tahun depan, sehingga OCR akan turun ke 0.75 persen. Kami akan mengevaluasi lagi setelah kami menerima lebih banyak rincian anggaran fiskal (pemerintah)", kata Sharon Zollner dari ANZ Bank, salah satu dari empat bank terbesar New Zealand yang terdampak oleh keputusan RBNZ ini.

291201
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.