Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 2 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 2 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 2 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Dolar Selip, Harga Minyak Melonjak Di Level Tertinggi 2 Pekan

Penulis

Harga minyak menguat lebih dari satu persen di tengah pelemahan dolar AS. Namun, pasokan minyak AS berpeluang menahan reli harga lebih lanjut.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga minyak dunia menguat pada sesi perdagangan awal pekan. Selama dua hari, minyak Brent melonjak dari level 102 ke 108-an per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) sukses melampaui level 100 dan saat ini diperdagangkan di 103.19. Secara umum, kedua referensi harga minyak tersebut mencapai level tertinggi 2 pekan.

Harga minyak melonjak

Pelemahan dolar AS yang menyentuh level terendah dua pekan terhadap mata uang mayor disinyalir menjadi penopang reli harga minyak. Dolar AS yang melemah membuat harga minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang non-dolar, sehingga hal ini memicu peningkatan pada permintaan minyak.

Di samping itu, open interest di bursa berjangka New York Mercantile Exchange merosot ke level terendah sejak September 2015 karena investor memangkas kepemilikan kontrak komoditas secara serentak. Hal ini sehubungan dengan kekhawatiran pasar terhadap risiko Fed Rate Hike secara berkelanjutan dalam beberapa bulan ke depan.

"Minyak mentah menorehkan perputaran yang luar biasa... Sebenarnya tidak ada headline bullish berdampak tinggi pada minyak, namun kombinasi open interest yang tertekan dan volume perdagangan rendah seringkali memicu terjadinya pergerakan harga yang liar," ungkap Robert Yawger, direktur eksekutif energi berjangka di Mizuho.

 

Minyak Masih Mahal, Pasokan AS Diperkirakan Meningkat

Harga minyak mentah sejauh ini masih tinggi dan berada di atas $100. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya inflasi di banyak negara, termasuk AS. Presiden Biden pada pekan lalu bertolak ke Arab Saudi untuk menemui putra mahkota Muhammad Bin Salman. Biden berharap mencapai kesepakatan untuk meningkatkan produksi dan menjinakkan harga minyak. Namun, Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan bahwa masalah yang dihadapi pasar saat ini bukanlah kekurangan pasokan melainkan kurangnya kapasitas penyulingan.

Berbicara soal pasokan minyak, Reuters memperkirakan jika persedian minyak mentah AS pekan lalu akan meningkat 1.2 juta barel pada laporan Badan Informasi Energi (EIA) terbaru. Ekspektasi kenaikan ini membebani harga dan berisiko memicu terbentuknya penurunan harga minyak pada sesi perdagangan Selasa pagi ini (20/Juli).

Download Seputarforex App

297969
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.