Seputarforex - Data ketenagakerjaan AS versi ADP naik 742,000 pada bulan April, lebih tinggi daripada bulan sebelumnya di 565,000. Akan tetapi, perolehan tersebut lebih rendah daripada perkiraan 800,000. Kendati demikian, data ADP Employment Change kali ini adalah yang tertinggi sejak September 2020. Implementasi vaksin COVID-19 rupanya berdampak positif pada akselerasi pemulihan pasar tenaga kerja.
"Pasar tenaga kerja menunjukkan geliat di musim semi, karena para konsumen telah merasa lebih nyaman untuk keluar (berbelanja) seiring dengan vaksinasi dan bantuan tunai yang diberikan pemerintah," kata Gus Faucher, ekonom dari PNC Financial.
Sementara itu, rilis data PMI Non Manufacturing AS dari ISM menunjukkan perlambatan aktivitas di sektor jasa pada level 62.7. Selain menurun dari angka periode sebelumnya yang mencapai 63.7 sebelumnya, pencapaian kali ini juga gagal memenuhi ekspektasi kenaikan di 64.3.
Terlepas dari perlambatan di atas, PMI Jasa AS sejatinya masih bertahan di zona ekspansi dan menjadi yang terkuat kedua setelah rekor tertinggi sepanjang masa pada bulan lalu. Kondisi penurunan kemungkinan terjadi karena kekurangan input di tengah meningkatnya permintaan yang didukung oleh paket bantuan pemerintah senilai $1.9 triliun dan percepatan vaksinasi COVID-19.
Dolar Konsolidasi, Pasar Antisipasi NFP AS
Saat berita ini ditulis Rabu (05/Mei) malam, Indeks Dolar AS bergerak stabil di 91.31, tidak jauh dari level tertinggi 30 April. Kathy Lien dari BK Asset Management mengatakan bahwa kalemnya pergerakan Dolar AS disebabkan oleh pasar yang lebih mengantisipasi data Non Farm Payroll (NFP) AS Jumat mendatang.
"Hal itu tentu mengkhawatirkan bagi para trader Dolar AS. Mereka memutuskan untuk menahan dulu pengembalian posisi Long USD menjelang rilis NFP AS," kata Lien.
Rata-rata konsensus memperkirakan NFP AS April akan naik 978,000, tetapi sebagian pihak berani menargetkan pertumbuhan NFP hingga 2.1 juta. Menanggapi hal tersebut, Lien mengatakan, "Ada kemungkinan nilai NFP akan melebihi 1 juta. Namun setelah melihat beberapa indikator utama ekonomi, pemulihan, dan pasar tenaga kerja, kami tidak melihat kekuatan yang terlalu besar seperti antisipasi semua orang. Itulah yang menahan Dolar AS saat ini."
