Rilisnya kilasan data PMI manufaktur dan data penjualan rumah Amerika Serikat malam tadi sempat mendongkrak Dolar AS sesaat. Indeks PMI manufaktur AS mencapai angka 57.5, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi yaitu 56.0. Sedangkan, angka penjualan rumah menunjukkan peningkatan sebanyak 4.89 juta penjualan dibandingkan dengan ekspektasi sebanyak 4.74 juta penjualan.
Data-data yang lebih tinggi daripada ekspektasi tersebut melonjakkan Dolar AS sesaat namun kemudian, mata uang AS tersebut melemah terhadap Euro, Poundsterling, Yen, dan Franc Swiss. Para investor menyadari jika laporan tersebut tidak akan berpengaruh pada kebijakan wait and see The Fed, akhirnya Dolar AS pun kembali ditinggalkan.
EUR/USD mencapai support pada area 1.3580 sebelum menutup sesi Amerika dengan mencapai angka 1.3603. Euro mulai pulih dari lemahnya output data di wilayah Eropa, sementara memanasnya pemberontakan Irak berimbang dengan positifnya data perumahan AS. Presiden ECB, Mario Draghi, menyampaikan pada minggu lalu bahwa suku bunga rendah akan berlaku untuk waktu yang cukup lama dan program pelonggaran kuantitatif belum diperlukan dalam waktu dekat ini.
Selain itu, GBP/USD memantul dari angka 1.7008 ke 1.7028. Sedangkan, mata uang komoditas tampaknya tak seberuntung Dolar AS. Setelah cukup tangguh akibat positifnya data Tiongkok, AUD/USD tergelincir 20 pip ke 0.9417 sementara NZD/USD menyerah 17 pip ke angka 0.8713.