Advertisement

iklan

USD/JPY diperdagangkan di atas level 147.00 setelah komentar BoJ yang dovish, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD mengalami reli kembali menuju level 0.6200 jelang data ADP AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menghentikan tren penurunan dua hari, bertahan di atas level 1.2600 menjelang data ADP AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Rebound XAU/USD dapat diperpanjang dengan data pekerjaan ADP AS yang lemah, 9 jam lalu, #Emas Teknikal   |   PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mendapatkan penambahan fasilitas pinjaman omnibus revolving loan menjadi senilai $230 juta dan perpanjangan fasilitas FX line selama 3 tahun dari Bank Permata, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Kraft Heinz (NASDAQ: KHC) Co. mengalami kenaikan tipis hari ini, sebesar +0.06% dan ditutup pada $35.84, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Wartawan yang tergabung dalam serikat pekerja di The Washington Post mengatakan bahwa mereka akan melakukan aksi mogok kerja selama 24 jam pada hari Kamis untuk memprotes pemangkasan jumlah karyawan, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Unit streaming Amazon (NASDAQ:AMZN), Twitch, mengatakan bahwa mereka akan menutup operasinya di Korea Selatan pada bulan Februari tahun depan, karena biaya operasional dan biaya jaringan yang tinggi, 14 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Dolar Terkapar Di Tengah Krisis Perbankan AS

Penulis

Kurs dolar merosot bersama ekspektasi suku bunga AS, menyusul kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan beberapa bank lain pada akhir pekan lalu.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) merosot lebih lanjut ke bawah ambang 104.00 dalam perdagangan hari Senin (13/Maret), karena greenback keok dalam semua pasangan mata uang mayor. Pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve akan bersikap lebih dovish dalam pengumuman suku bunga berikutnya, menyusul kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan bank lainnya pada akhir pekan lalu.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Amerika Serikat hari ini mengumumkan sejumlah kebijakan darurat untuk mencegah meluasnya dampak kejatuhan Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan Silvergate Bank dalam sistem keuangannya. Para pelanggan SVB dan Signature Bank akan segera bisa mengakses dana mereka lagi.

Federal Reserve juga akan membantu meningkatkan pendanaan melalui Bank Term Funding Program. Program ini menyediakan pinjaman jangka pendek dengan syarat lebih ringan untuk menambah likuiditas bank dan lembaga keuangan yang membutuhkan.

Berbagai kebijakan itu berkontribusi meredakan kepanikan. Namun, kegelisahan belum sepenuhnya sirna.

Para pelaku pasar mulai berspekulasi kalau The Fed tidak akan berani menaikkan suku bunga dengan skala jumbo lagi. Di saat yang sama, pasar juga akan menyoroti perilisan data inflasi AS besok untuk mengetahui seberapa besar urgensi "rate hike" lanjutan.

"Dari perspektif FOMC, kekhawatiran utama mereka masih tetap inflasi, dan inflasi belum benar-benar turun," kata Carol Kong, pakar strategi mata uang di Commonwealth Bank Of Australia yang memperkirakan data inflasi besok bakal tetap tinggi, "(Namun) mengingat apa yang terjadi dalam sistem keuangan AS, kenaikan (suku bunga) sebesar 25 basis poin lebih mungkin terjadi daripada 50 basis poin."

"Ekspektasi suku bunga terminal semestinya berada di bawah puncak yang tercapai saat testimoni Powell pada Selasa lalu, dengan pendekatan yang kemungkinan lebih hati-hati menyusul kekacauan (SVB) ini," kata Karl Schamotta, kepala pakar strategi di Corpay, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Episode ini akan berkontribusi pada latar belakang tingkat volatilitas yang lebih tinggi, karena para investor mengawasi dengan hati-hati (untuk mengantisipasi) keretakan lain yang muncul seiring berlanjutnya pengetatan kebijakan Fed."

Seusai testimoni Ketua The Fed Powell pekan lalu, Fed Funds Futures sempat memperhitungkan peluang hampir 70% untuk kenaikan suku bunga The Fed berikutnya sebesar 50 basis poin. Setelah merebaknya krisis SVB, situasi berubah drastis hingga peluang menjadi 82% untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin. Bahkan, ada sejumlah kecil pelaku pasar yang menilai The Fed tak akan menaikkan bunga sama sekali pada rapat FOMC tanggal 21-22 Maret mendatang.

Download Seputarforex App

299138
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.