EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,149.97   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 59 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 1 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar Terpukul Koreksi Teknikal Jelang Akhir Pekan

Penulis

Major Pairs bergolak sekitar 1 persen dalam perdagangan hari ini, kemungkinan karena koreksi teknikal atau aksi risk-on yang merugikan dolar AS.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) mendadak jatuh lebih dari 1 persen pada awal perdagangan sesi Eropa hari Jumat (9/September). Berbagai pasangan mata uang mayor bergolak dengan volatilitas tinggi. AUD/USD meroket lebih dari 1.7 persen sampai kisaran 0.6875, sementara EUR/USD menyentuh 1.0110. GBP/USD dan NZD/USD juga meningkat lebih dari 1 persen, sedangkan USD/JPY dan USD/CAD terperosok jauh.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Kalender Ekonomi tidak menjadwal event berdampak tinggi pada sesi Asia maupun Eropa, setelah kantor statistik Inggris membatalkan semua rencana rilis data ekonomi hari ini sehubungan dengan wafatnya Ratu Elizabeth II. Dua event penting mengemuka pada hari Kamis -pidato Ketua The Fed dan pengumuman suku bunga ECB-, tetapi pergerakan tajam di pasar hari ini agaknya juga tak berkaitan dengan keduanya.

"Dolar sekarang sampai ke level terendah untuk hari ini menjelang libur akhir pekan. Ketua Fed Powell tidak benar-benar memberikan pesan yang berbeda dari Jackson Hole kemarin, sementara ECB memenuhi ekspektasi pasar dan membuka peluang kenaikan suku bunga 75 bps lagi pada Oktober," kata Justin Low dari ForexLive, "(Event) yang kedua itu membuat yield obligasi Eropa menarik, sedangkan jawboning tambahan dari para pejabat Jepang juga berkontribusi pada penurunan USD/JPY, tetapi (pelemahan dolar) ini bagi saya lebih seperti reli dolar telah kehabisan tenaga setelah menguji level teknikal utama - lebih dari perkembangan apa pun di atas."

Haresh Menghani dari FXStreet mencatat dolar AS mengalami aksi jual baru dan mundur lebih lanjut dari rekor tertinggi dua dekade yang dicapai pada Rabu, setelah mengalami pergerakan harga yang tak menentu pada hari sebelumnya. Hal ini kemudian menjadi faktor utama yang memicu sejumlah aksi short-covering pada AUD/USD.

Menghani menyebutkan bahwa pemulihan tipis dalam sentimen risiko global hari ini -terlihat dalam kinerja pasar ekuitas yang positif- mungkin melemahkan dolar AS sebagai aset safe haven. Namun, latar belakang fundamental ini tak cukup kuat untuk mendukung reli berkelanjutan. Ia menilai kenaikan suku bunga The Fed yang agresif dan risiko resesi dapat membatasi pelemahan dolar AS.

"Tanpa adanya data makro penggerak pasar utama dari AS, pasangan AUD/USD tetap bergantung pada dinamika harga USD dan sentimen risiko pasar yang lebih luas," pungkas Menghani.

Download Seputarforex App

298201
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.