Advertisement

iklan

Hacker FTX telah mengirimkan lebih dari $17.1 juta dalam bentuk ETH dalam 24 jam terakhir, 4 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   EUR/USD tetap stabil dalam kisaran di atas level pertengahan 1.0500, dengan peluang kenaikan yang tampaknya terbatas, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD terus naik mendekati level 1.3580, investor masih memperhatikan data PMI AS dan Kanada, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD kesulitan untuk mendapatkan momentum yang signifikan dan tetap dalam kisaran yang sempit, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menargetkan peningkatan produksi emas menjadi 140,000 troy ounce sepanjang 2023, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) berkomitmen untuk memenuhi persyaratan free float atau kepemilikan saham publik minimal 7.5%, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menargetkan produksi emas 529.000 troy ons sepanjang tahun 2023, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menetapkan harga pelaksanaan IPO Rp780 per saham dan akan ditawarkan pada 3 – 5 Oktober 2023, 11 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

Dolar Tertekan Moderat Akibat Sinyal Rate Hike Final

Penulis

Federal Reserve tidak menyatakan akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya secara eksplisit. Namun, trader dolar perlu memperhatikan sejumlah perubahan krusial.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) tertekan sampai kisaran terendah 101.06 pada akhir perdagangan Rabu dan awal perdagangan Kamis (3/Mei). Federal Reserve menaikkan bunga sebesar 25 basis poin, sesuai ekspektasi pasar. Namun, mereka juga memberikan isyarat bahwa ini merupakan kenaikan terakhir dalam siklus pengetatan moneter pasca-pandemi.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Federal Reserve tidak menyatakan secara eksplisit bahwa mereka akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya. Namun, perubahan sikap Federal Reserve terlihat pada sejumlah pergantian kalimat dalam pernyataan kebijakannya. Mereka tak lagi "mengantisipasi" kenaikan suku bunga lanjutan, melainkan akan memantau data-data mendatang dan mempertimbangkan "kebijakan moneter ketat kumulatif" untuk menentukan "sejauh mana pengetatan kebijakan tambahan mungkin diperlukan".

Pernyataan The Fed mengisyaratkan jeda atas kenaikan bunga lanjutan, tetapi sikap dovish-nya tak terlalu tegas. Oleh karena itu, dolar AS "cuma" melemah terbatas dalam pasangan mata uang mayor. Pelaku pasar kemungkinan akan mempertimbangkan data-data ekonomi mendatang guna mengambil keputusan investasi berikutnya, termasuk Nonfarm Payroll (NFP) pada hari Jumat.

"Beberapa orang mungkin mengharapkan suatu jeda (dalam siklus kenaikan suku bunga) yang eksplisit. Saya pikir itu tidak realistis, melainkan seperti sekarang ini lah suatu jeda dalam kenyataannya," kata Adam Button dari ForexLive, "Nama permainannya sekarang adalah memantau data ekonomi dan mencoba menemukan sinyal pelemahan atau kekuatan dalam perekonomian AS."

Terlepas dari reaksi greenback, keputusan The Fed sebenarnya cukup bijak karena sebagian data inflasi AS sudah mulai menunjukkan perlambatan. Gonjang-ganjing perbankan AS juga mengakibatkan kondisi kredit yang makin ketat, sehingga dapat mengakibatkan perlambatan ekonomi lebih lanjut dalam tahun ini. Selain itu, jeda atas rate hike akan membantu The Fed "menghindar" dari kisruh politik batas utang negara yang makin memanas jelang tenggat waktu pada bulan depan.

Download Seputarforex App

299346
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.