EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,123.43   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Dolar Turun Karena Profit-Taking Pasca Rapat FOMC

Penulis

Pasar sudah memperkirakan kenaikan suku bunga pada bulan ini, sehingga setelah pernyataan FOMC telah dirilis, aksi profit-taking langsung menggulung Dolar.

Seputarforex.com - Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuan hingga 25 basis poin pada rapat dua hari yang berakhir dini hari tadi (14/Juni). Ini merupakan kenaikan suku bunga kedua sejak Maret 2018. Dari kuatnya pernyataan pasca rapat FOMC bulan Juni, The Fed disinyalir merencanakan untuk kembali menaikkan suku bunga, hingga 2 kali lagi sepanjang tahun ini. Namun, karena pasar sudah memperkirakan Fed Rate pada bulan ini, Dolar langsung turun seusai mencapai puncaknya ketika pernyataan FOMC disampaikan.

 

powell FOMC

 

 

Pernyataan FOMC Bulan Juni "Nyata" Hawkish

Dalam Statement Fed bulan ini, pasar menyoroti perubahan penilaian anggota rapat FOMC mengenai perkembangan ekonomi AS yang "berkembang baik", berubah dari penilaian "moderat" pada bulan Mei. Jumlah pengangguran telah "berkurang", dibandingkan "bertahan di nilai rendah". Plus, belanja masyarakat "mulai menanjak", bergeser dari "moderat".

Berdasarkan penilaian-penilaian tersebut, The Fed kembali menaikkan suku bunga 25 basis poin, sekaligus menunjukkan prospek bahwa akan ada dua Rate Hike lagi untuk dieksekusi sepanjang tahun ini – total 4 kenaikan suku bunga sejak bulan Maret 2018. Hal tersebut melampaui ekspektasi pasar yang hanya memperhitungkan 3 kali Rate Hike.

 


"Dewan FOMC memandang kenaikan bertahap pada suku bunga acuan akan berjalan seiring dengan ekspansi berkelanjutan dalam aktivitas ekonomi, kuatnya kondisi tenaga kerja, dan laju inflasi yang mendekati target simetris sebesar 2 persen selama jangka waktu yang direncanakan."


 

Pada kutipan kalimat dalam pernyataan FOMC di atas, ada pergantian "kenaikan bertahap" dari "penyesuaian bertahap" pada notulen periode sebelumnya; sedangkan "ekspansi berkelanjutan" adalah tambahan baru.

 

 

Nada Hawkish Fed Sudah Diperkirakan, Dolar Mengempis

Selama rilis pernyataan pasca rapat FOMC, pasar telah melambungkan Greenback hingga mencapai nilai tinggi satu mingguan. Indeks Dolar yang menimbang kekuatan Dolar AS terhadap sekumpulan mata uang utama lainnya berhasil menembus level 94.00. Euro tersungkur menembus level 1.73 ,sedangkan Yen dan Poundsterling susut sekitar 0.4% terhadap Greenback.

Namun pada awal sesi Asia pagi ini, Dolar mengempis dari nilai tinggi tersebut hingga 0.5%, atau melorot dari level pembukaan. Pasar masih menelaah (Wait and See) bagaimana ekonomi AS akan menindaklanjuti kondisi "ekspansi berkelanjutan", di tengah naiknya bunga bank yang dipandang akan membatasi permintaan kredit.

284023
Penulis

Rio Renata aktif menulis di Seputarforex sebagai penulis artikel forex dan broker dalam dua bahasa, khususnya mengenai aspek teknikal. Karena berlatar pendidikan psikologi, ia memandang pergerakan harga pasar layaknya dinamika perilaku individual, yaitu memiliki pola tertentu yang dapat diantisipasi.