EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 18 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 18 jam lalu, #Saham AS

ECB Akan Lebih Proaktif Dalam Mengawasi Neraca Keuangan, Didesak Dunia

Penulis

Mario Draghi menyampaikan, dalam pidatonya di Brussels Senin malam (22/09) tadi, bahwa dirinya tidak akan tinggal diam menunggu stimulus akan bereaksi pada perekonomian. Presiden ECB akan mengendalikan besar kecilnya neraca keuangan institusi mereka demi menghindari deflasi.

Mario Draghi menyampaikan, dalam pidatonya di Brussels Senin malam (22/09) tadi, bahwa dirinya tidak akan tinggal diam dan berpangku tangan menunggu stimulus akan bereaksi pada perekonomian. Presiden ECB tersebut mengatakan bahwa rencana program pembelian aset menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan akan mengendalikan besar kecilnya neraca keuangan institusi mereka demi menghindari deflasi.

mario_draghi_ecb

Lebih Proaktif Awasi Neraca Keuangan

Draghi menekankan bahwa tindakan ECB tersebut merupakan pendekatan yang dibutuhkan untuk menghidupkan perekonomian 18 negara anggota Zona Euro. "ECB akan menjadi lebih aktif dan akan lebih memperhatikan kontrol terhadap manajemen neraca keuangan kami," urai Draghi di dalam pidato rutin kuartalannya tersebut.

Draghi juga menambahkan bahwa tingginya angka pengangguran dan melemahnya pertumbuhan kredit dalam waktu lama, tak bisa dibiarkan karena dapat menghambat pemulihan. "Risiko yang jelas akan terjadi adalah menurunnya ekspansi," sambung Draghi.

Seperti yang telah diketahui, ECB telah berupaya keras menyelesaikan masalah ekonomi di Zona Euro dengan berbagai cara, termasuk menurunkan biaya pinjaman bagi bank-bank hingga ke rekor terendah serta menawarkan pinjaman jangka panjang (LTRO). Tak hanya itu, Draghi juga terus membujuk bank-bank tersebut agar mengambil uang tunai lebih banyak dari ECB untuk dipinjamkan kepada ekonomi riil. Bertolak belakang dengan bank-bank sentral mayor yang lain, aset-aset ECB justru menyusut hingga sepertiganya sejak tahun 2012.

Didesak Dunia

Dalam rapat G-20 kemarin, negara-negara anggota konferensi tersebut, menyebutkan bahwa masalah ekonomi Eropa saat ini adalah hambatan terbesar bagi ekonomi global. Jack Lew sebagai Sekretaris Depkeu AS, bahkan menyarankan agar Jepang dan Zona Euro menambah stimulus (pelonggaran kuantitatif). Terkait stimulus ini, Draghi menyatakan bahwa dirinya masih terbuka akan opsi pembelian oligasi dalam skala besar tersebut apabila memang diperlukan nantinya.

201618
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.