EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,163.09   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 5 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 5 jam lalu, #Saham AS

ECB Umumkan Program Pembelian Obligasi Baru

Penulis

Sesuai ekspektasi, ECB memotong lagi suku bunganya dan meluncurkan program pembelian obligasi baru di bulan September 2019 ini.

Seputarforex.com - European Central Bank (ECB) mengumumkan program pembelian obligasi baru pada hari Kamis (12/September) malam ini, guna menstimulasi ekonomi Zona Euro yang sedang mengalami perlambatan. Program pelonggaran moneter atau Quantitative Easing (QE) bank sentral tersebut akan membutuhkan biaya sebesar 20 miliar euro per bulan untuk pembelian aset.

Selain itu, ECB juga memotong suku bunga deposit (main deposit rate) sebesar 10 basis poin menjadi -0.5 persen. Level tersebut merupakan yang terendah sepanjang sejarah ECB, tetapi masih sesuai dengan ekspektasi pasar.

Bank sentral pimpinan Mario Draghi tersebut kini mengekspektasikan bahwa outlook kebijakannya, khususnya tingkat suku bunga, akan dipertahankan atau diturunkan apabila efeknya sudah terlihat pada outlook inflasi yang ditarget pada level 2 persen.

draghi

 

Draghi: Kebijakan ECB Harus Didukung Kebijakan Fiskal

Dalam konferensi pers pasca pengumuman kebijakan moneternya, Presiden ECB Mario Draghi mendesak pemerintah negara-negara anggota Zona Euro untuk mendukung kebijakan moneter ECB, dengan mengambil kebijakan fiskal yang tepat. Hal ini demi membangkitkan kembali ekonomi Zona Euro.

"Di tengah melemahnya pandangan terhadap Outlook ekonomi dan berlanjutnya risiko penurunan global yang menonjol, pemerintah dengan wewenang fiskal semestinya mengambil kebijakan yang efektif dan sesuai waktu," kata Draghi.

"Bagi negara-negara dengan utang pemerintah yang tinggi, pemerintahnya perlu mengejar kebijakan yang sekiranya dapat menciptakan kondisi dengan penstabil otomatis, yang dapat dioperasikan secara bebas. Semua negara harus mengusahakan hal ini untuk mencapai komposisi finansial publik yang lebih ramah pertumbuhan," tambah Presiden ECB yang akan mengakhiri masa jabatannya pada bulan Oktober tersebut.

Di samping itu, ECB mengubah Rate TLTRO-nya dengan menghapus spread 10 basis poin dari yang ditetapkan sebelumnya. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan kondisi pinjaman (lending) bank yang lebih cocok dengan Refinancing Rate-nya.

 

EUR/USD Melemah Sesaat Lalu Rebound

Merespon kebijakan ECB tersebut, Euro sempat melemah setengah persen terhadap mata uang-mata uang mayor. Namun kemudian, pair tersebut berbalik menguat setelah munculnya kabar mengenai hubungan perdagangan AS-China. Saat berita ini ditulis, EUR/USD diperdagangkan di 1.1071 dalam time frame 1-jam, mendulang kenaikan 0.82 persen dari posisi terendah sebelumnya.

EUR

290059
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.