EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.290   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,343.27/oz   |   Silver 28.86/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,151.77   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 1 jam lalu, #Saham AS

Ekonomi Inggris Dipastikan Melambat, Pound Lesu

Penulis

Data mengisyaratkan bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris akan mengalami kontraksi kuartalan setidaknya sebesar 7 persen sebagai imbas dari lockdown nasional.

Seputarforex.com - Poundsterling bergerak nyaris flat verus Greenback pada kisaran 1.2440-an dalam perdagangan sesi Eropa (5/Mei) pasca rilis laporan Purchasing Managers' Index (PMI). Data mengisyaratkan bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris akan mengalami kontraksi kuartalan setidaknya sebesar 7 persen sebagai imbas dari lockdown yang berlangsung sejak bulan lalu.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

IHS Markit melaporkan skor PMI untuk sektor jasa jatuh dari 34.5 menjadi 13.4 dalam hasil survei bulan April. Angka tersebut lebih baik dibanding estimasi awal yang dipatok pada 12.3, tetapi merupakan rekor terendah sejak pencatatan data dimulai pada tahun 1996.

Data PMI untuk sektor manufaktur yang dirilis pekan lalu, menampilkan situasi yang sama buruknya. Akibatnya, skor PMI Komposit ambruk dari 36.0 menjadi 13.8. Padahal, data jasa maupun manufaktur belum mencakup para peritel yang terpaksa menutup toko sejak 23 Maret dalam rangka lockdown nasional.

"Hasil survei April konsisten dengan (situasi di mana) perekonomian merosot dalam laju kuartalan sekitar 7 persen, tetapi kami memperkirakan penurunan GDP yang sesungguhnya bisa jadi lebih besar," ungkap Tim Moore, seorang ekonom IHS Markit.

Laporan PMI Jasa juga menunjukkan kenaikan tipis dalam ekspektasi bisnis dari 47.9 menjadi 53.2. Hal ini menandakan bahwa perusahaan-perusahaan berharap akan dapat mulai beroperasi kembali secara normal pada musim panas. Akan tetapi, pemerintah Inggris hingga kini belum mengumumkan kapan mereka akan mulai melonggarkan lockdown.

Baru-baru ini, PM Boris Johnson hanya mewacanakan kemungkinan para siswa bisa kembali ke sekolah per 1 Juni (baca juga: Pound Tunggu Rilis Rencana Pelonggaran Lockdown Inggris). Pelaku pasar akan terus memantau pengumuman pemerintah terkait masalah ini untuk mengukur seberapa besar kontraksi ekonomi kelak. Selain itu, pengumuman kebijakan bank sentral Inggris (BoE) pada hari Kamis juga bakal menarik perhatian banyak pihak.

292864
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.