Advertisement

iklan

Sebuah analisis dari penyelidik ZachXBT mengungkapkan bahwa sejak 2 Juni, sekitar $35 juta aset kripto telah dicuri dari pengguna Atomic Wallet, 8 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   Peringatan penipuan Uniswap: Penipu menyamar sebagai eksekutif dan membuat situs web palsu, 11 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) memperoleh dividen Rp300 miliar dari anak usahanya PT Union Sampoerna Triputra, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BUMN akan menyuntik penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp12.5 triliun untuk PT Hutama Karya (Persero) pada 2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   AUD/USD terus menurun setelah mencapai titik tertinggi 200-EMA dan mendekati level support 0.6560, 14 jam lalu, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Ekspor China Meningkat, Prospek Ekonomi Belum Tangguh

Penulis

+ -

Solidnya ekspor China didorong oleh pengiriman barang menuju AS, Eropa, dan Asia Tenggara. Namun, impor China melambat cukup drastis.

iklan

iklan

Seputarforex - Pada hari Jumat (14/Januari), Biro Statistik Nasional China merilis data ekspor bulan Desember 2021 yang meningkat 20.9 persen secara tahunan (Year-over-Year). Meski lebih tinggi ketimbang forecast kenaikan 20 persen, namun angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 22 persen pada bulan November.

Ekspor China Solid, Prospek Perlambatan

Ekspor China sebagian besar didukung oleh pengiriman menuju AS dan Eropa, dua kawasan yang selama ini memang menjadi mitra dagang utama China. Disamping itu, pengiriman produk China ke kawasan Asia Tenggara naik sebanyak 12 persen menjadi $49.76 miliar.

"Kami memperkirakan trend ekspor China akan tetap kuat pada kuartal pertama 2022 karena permintaan global yang semakin tangguh, meskipun terjadi lonjakan kasus COVID Omicron di banyak negara berkembang," kata Zhang Zhiwei, seorang pejabat perdagangan China.

 

Pertumbuhan Impor Menurun, Pasar Khawatirkan Prospek Ekonomi

Kenaikan ekspor China rupanya tak tampak pada sisi impor. Pengiriman barang dari luar negeri hanya meningkat 19.5 persen secara tahunan pada bulan Desember. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 26.3 persen, sekaligus jauh lebih lambat dari pertumbuhan periode sebelumnya yang mencapai 31.7 persen.

Mengacu pada data ekspor-impor siang ini, maka neraca perdagangan (Trade Balance) China meningkat dari $71.72 miliar menjadi $94.46 miliar pada bulan Desember. Perubahan ini lebih disebabkan oleh volume impor yang turun drastis.

Kemunculan varian terbaru COVID, rantai pasokan global yang belum normal, dan inflasi tinggi sepanjang 2021, membuat perdagangan China diperkirakan akan menghadapi banyak tantangan pada tahun ini.

"Untuk tahun 2022, perdagangan menghadapi ketidakpastian, ketidakstabilan, dan ketidakseimbangan yang semakin meningkat. Ekonomi China menghadapi tekanan dari tiga arah, termasuk kontraksi permintaan, tersendatnya pasokan, dan prospek yang lebih suram," kata Li Kuiwen, juru bicara bea cukai China.

Meskipun begitu, Li Kuiwen optimis jika dalam menghadapi tantangan dan kesulitan ini, perekonomian domestik masih cukup tangguh dan fundamental tetap positif dalam jangka panjang.

Download Seputarforex App

297134
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.