Seputarforex - Pada hari Rabu (16/Juni), Kementerian Keuangan Jepang merilis data ekspor yang melonjak dari 38 persen menjadi 49.6 persen dalam basis tahunan (Year-over-Year). Meski masih berada di bawah ekspektasi kenaikan 51.3 persen, lonjakan ekspor Jepang kali ini menjadi yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir.
Performa positif ekspor Jepang di bulan Mei sebagian besar dikarenakan oleh rebound pengiriman barang ke AS dan Eropa. Sebelumnya, ekspor untuk dua kawasan tersebut anjlok hingga -28.3 persen karena dihantam pandemi.
Sementara itu, data impor Jepang juga tercatat meningkat dari 12.8 persen menjadi 27.9 persen di bulan Mei. Angka ini lebih tinggi dari forecast kenaikan 26.6 persen. Lonjakan impor Jepang mengonfirmasi bahwa ekonomi domestik Jepang masih bergeliat di tengah kekhawatiran penyebaran virus Corona.
Terlepas dari laporan ekspor dan impor, data fundamental Jepang lainnya juga menorehkan capaian impresif pagi ini. Salah satuny adalah data pesanan mesin (Machinery Orders) yang naik dari -2 persen ke 6.5 persen. Walaupun masih di bawah ekspektasi kenaikan 8.0 persen, membaiknya data pesanan mesin menjadi katalis positif bagi perekonomian Jepang. Pasalnya, laporan ini menjadi salah satu pengukur belanja modal dalam 6 hingga 9 bulan ke depan.
USD/JPY Stabil Jelang Pengumuman The Fed
Rilis data ekonomi Jepang yang solid pagi ini gagal menyokong pergerakan Yen versus Dolar AS. Pair USD/JPY cenderung bergerak tipis sehingga posisinya saat ini masih stabil di kisaran 110.09.
Secara garis besar, Dolar AS saat ini berada di dekat level tertinggi 1 bulan versus mata uang mayor lainnya. Menyambut pengumuman kebijakan moneter The Fed dini hari esok, investor mengantisipasi kemungkinan munculnya sinyal perubahan pandangan The Fed terkait kebijakan stimulusnya.