Emas merangkak naik untuk hari ketiga menuju perolehan terpanjangnya sejak bulan Oktober. Merosotnya pasar ekuitas dan kekhawatiran akan hengkangnya Yunani dari Zona Euro menjadi faktor utama yang memicu permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti emas.
Harga bulion untuk pengiriman segera melaju sebanyak 0.3 persen ke posisi $1,208.29 per ons, level tertinggi sejak tanggal 30 Desember dan diperdagangkan pada $1,206.85 pada pukul 1:02 siang waktu Singapura, demikian yang dicatat oleh data Bloomberg. Emas jeblok pada tahun 2014 lalu dan telah reli dari level rendahnya di $1,168.34 pada tanggal 2 Januari.
Sedangkan emas berjangka untuk pengiriman Februari meningkat sebanyak 0.4 persen ke posisi $1,208.20 per ons di Comex, level tertinggi sejak tanggal 30 Desember dan berada pada posisi $1,206.10.
Yunani Mungkin Hengkang Dari Euro
Saham Asia berantakan seiring dengan kekacauan global menyusul tergelincirnya harga minyak dunia di bawah $50 barel untuk pertama kalinya sejak tahun 2009. Euro bahkan diperdagangkan di dekat level rendah sembilan tahun dengan Yunani yang telah memulai kampanye jelang pemilu yang akan dilaksanakan 25 Januari mendatang. PM Antonis Samaras menyatakan bahwa ada kemungkinan Yunani akan keluar dari keanggotaan Zona Euro apabila partai oposisi Syriza memenangi suara.
Menurut analis dari Wing Fung Financial Group di Hong Kong yang diwawancarai oleh Bloomberg, emas tengah diuntungkan oleh aksi penghindaran risiko. Ditambah lagi dengan harga crude oil yang masih di bawah $50, ketidakpastian politik di Yunani serta pasar ekuitas yang lesu, membuat para investor menerbangkan aset mereka ke investasi aman.
