EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,158.86   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 2 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Emas Tembus 1807 Berkat Pelemahan Yield Dan Inflasi

Penulis

Harga emas naik karena penurunan yield obligasi AS dan kekhawatiran pasar akan dampak kenaikan inflasi.

Seputarforex - Harga emas naik, melanjutkan penguatan dari akhir pekan lalu. Harga emas spot sempat melonjak 0.9% ke $1807.66 per ounce, sementara di Comex New York, emas futures menikmati kenaikan 0.7% ke $1809.60 per ounce. Grafik XAU/USD di bawah ini juga menampilkan penguatan 0.82% di $1807.02 pada sesi perdagangan Senin (25/Oktober) malam ini.

xauusd

Penurunan yield obligasi AS menjadi katalis utama yang mendorong harga emas. Yield US Treasury 10-tahunan terpantau turun ke 1.6240% setelah mencapai puncak lima bulan di 1.7% pada minggu lalu. Meskipun begitu, analis meyakini jika efek tersebut hanya akan berlangsung sementara; masih ada rilis data berdampak tinggi yang akan menjadi fokus pasar pekan ini.

"Alasan utama reli hari ini adalah sedikit kemunduran dari yield obligasi... Namun, harga (emas) secara umum masih membentuk range bound," komentar Daniel Pavilonis, analis dari RJO Futures, "Kita memiliki banyak data dan event pekan ini. Mungkin akan ada situasi di mana inflasi akan berimbas pada pendapatan, dan Federal Reserve menyadari hal itu. Oleh karenanya, mereka sangat mengusahakan tapering."

 

Pasar Awasi Isu Inflasi, Powell Belum Ingin Rate Hike

Kekhawatiran akan kenaikan inflasi belum sepenuhnya hilang dari benak para investor, sehingga mereka masih membutuhkan fungsi safe haven dari emas. Namun demikian, Ketua Fed AS Jerome Powell kembali menegaskan dalam pernyataannya Jumat lalu bahwa inflasi yang tinggi kemungkinan akan mereda tahun depan. Hal ini pun meredam ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang biasanya berdampak negatif bagi emas.

"Sehubungan dengan pandangan Powell yang mengindikasikan bahwa landasan sebelum The Fed mulai menaikkan suku bunga akan cukup panjang, maka bull emas pun terdorong naik untuk merebut kembali level $1800 pada awal minggu ini," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.

Pekan ini, akan cukup banyak event berdampak tinggi pada nilai tukar mata uang. Antara lain rapat Bank of Japan dan ECB yang dijadwalkan digelar pada hari Kamis. FOMC sendiri baru akan mengadakan pertemuan kebijakan pada tanggal 2 November mendatang.

Download Seputarforex App

296652
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.