iklan | iklan |
Seputarforex - Harga emas turun tipis di sesi perdagangan Senin (22/Mei) malam. Emas spot melemah 0.2% ke $1973.30 per ounce, sementara emas futures tergelincir 0.3% ke $1976.20. Grafik XAU/USD di bawah ini juga menunjukkan penurunan harga emas 0.2% ke $1973.44.
Pernyataan hawkish dari para pejabat The Fed menjadi faktor utama yang menahan emas dari kenaikan. Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan bahwa suku bunga kemungkinan masih akan naik hingga 6% karena inflasi AS masih perlu ditekan hingga 2%. Senada, Presiden The Fed St. Louis James Bullard juga masih menyiratkan perihal kenaikan suku bunga.
"Menurut saya, kita masih perlu menaikkan suku bunga guna memberikan tekanan yang cukup untuk menurunkan inflasi dan mengembalikannya ke target secara tepat waktu," tutur Bullard dalam sebuah forum diskusi di Florida.
Suku bunga tinggi akan menurunkan minat beli terhadap emas yang merupakan aset non-yielding. Analis FXTM, Lukman Otunuga, mengatakan bahwa harga emas kemungkinan akan sulit naik dalam jangka menengah akibat ekspektasi suku bunga. Secara teknikal, ia memperkirakan jika harga terus turun ke bawah support $1970, maka emas akan menguji $1945 dan $1900.
Di sisi lain, perkembangan negosiasi plafon utang AS juga mempengaruhi harga emas. Presiden Joe Biden dan Juru Bicara Partai Republik, Kevin McCarthy, akan kembali duduk bersama hari ini. Pasalnya, negosiasi kedua pejabat teras Amerika Serikat tersebut belum menemukan kesepakatan pada akhir pekan lalu. Pasar mencermati perkara ini karena kebijakan utang pemerintah AS dapat mempengaruhi kebijakan moneter The Fed.
"Emas mengambil lebih banyak isyarat dari perkembangan kabar plafon utang menjelang pertemuan Fed. Default bisa saja terjadi sebelum pertemuan Fed berikutnya. Hal itu pasti akan berdampak pada keputusan Fed," kata Matt Simpson, analis pasar di City Index.
Komentar : 1