EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,127.78   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Euforia Risk On Mengendur, AUD/USD Terkoreksi

Penulis

Aksi profit taking mewarnai pergerakan AUD/USD di awal pekan. Pelaku pasar masih mencermati progres pembicaraan stimulus AS untuk mengambil sikap lebih lanjut.

Seputarforex - Dolar Australia dibuka melemah terhadap Dolar AS di awal perdagangan hari Senin (12/Oktober). Euforia pelaku pasar terhadap aset berisiko sedikit mengendur dari kenaikan tajam yang tercapai akhir pekan lalu. Pada saat berita ini diturunkan, pair AUD/USD berada di kisaran 0.7217, tidak jauh dari level pembukaan harian yang membentuk gap turun dari penutupan sesi sebelumnya.

Euforia Risk-On Mengendur, AUD/USD
Analis melihat pelemahan Dolar Australia terhadap USD pagi ini hanya akan bersifat terbatas karena sebagai cerminan dari aksi profit-taking. Minggu lalu, mata uang komoditas dan aset berisiko tinggi mengalami rebound setelah harapan stimulus AS kembali merebak. Presiden Trump yang sebelumnya menarik diri dari negosiasi akhirnya berubah pikiran dan menyetujui paket stimulus tambahan.

Pelaku pasar menilai siapapun Presiden AS yang akan terpilih nanti tidak akan mengurangi prospek kucuran stimulus untuk membantu pemulihan ekonomi akibat pandemi. Namun, apabila Biden bisa terpilih menjadi presiden, maka besaran paket stimulus diyakini akan melebihi dari apa yang diusulkan Trump dan kubu Partai Republik selama ini, terlebih jika partai Demokrat mampu kembali mendominasi Senat.

 

Bullish AUD Terganjal Sikap Dovish RBA

Tak dapat dipungkiri, fokus utama pelaku pasar saat ini tengah tertuju pada paket stimulus dan kondisi politik AS jelang Pilpres yang diprediksi akan meningkatkan volatilitas pasar dalam beberapa minggu ke depan. Aset-aset berisiko tinggi termasuk mata uang komoditas seperti AUD menguat tajam dalam beberapa sesi terakhir sebagai imbas dari merebaknya minat risiko atas prospek stimulus AS.

Hanya saja, trend bullish AUD diperkirakan terganjal oleh kebijakan dovish RBA (Bank Sentral Australia), yang pada statement terakhirnya mengisyaratkan akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan November mendatang. Pasar memperkirakan RBA untuk memotong suku bunga dari rekor terendah historis 0.25 persen menjadi 0.10 persen.

Download Seputarforex App

294384
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.