EUR/USD 1.082   |   USD/JPY 151.420   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,188.79/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,264.80   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 6 jam lalu, #Saham Indonesia

Euro Berupaya Mendaki Dengan Basis Fundamental Minim

Penulis

Sejumlah peristiwa penting terkait Euro sejak kemarin masih mengarah pada kuatnya tekanan bearish atas mata uang ini.

Seputarforex.com - Euro menguat tipis terhadap Greenback pada perdagangan sesi Eropa hari ini (21/Februari) dengan berbekal data Purchasing Managers' Index yang cemerlang, tetapi sebenarnya kekurangan basis fundamental untuk mendaki lebih tinggi lagi. Saat berita ditulis, EUR/USD diperdagangkan pada kisaran 1.0802, masih dekat rekor terendah sejak April 2017. Euro juga masih tertekan versus Pound dan Yen Jepang.

EURUSD Daily

Dua event yang mengecewakan untuk Euro terjadi pada hari Kamis malam. Pertama, para pemimpin negara anggota Zona Euro dalam European Council menolak proposal untuk meningkatkan belanja anggaran dalam tujuh tahun ke depan. Kedua, notulen rapat kebijakan ECB menunjukkan bahwa penilaian terhadap kondisi makro Zona Euro sebenarnya tidak secerah gambaran yang disampaikan oleh Presiden ECB Christine Lagarde. Secara khusus, notulen mengakui besarnya kekhawatiran terhadap kondisi industri otomotif.

"Notulen rapat Januari menempatkan perspektif (baru) bagi optimisme awal. Ketika ECB berapat lagi dalam tiga pekan ke depan, lingkungan makro akan lebih menantang lagi," kata Carsten Brzeski, pimpinan ekonom ING Jerman, "Walaupun kami memperkirakan ECB akan mengabaikan dampak jangka pendek dari perkembangan eksternal, tetapi optimisme Januari akan sulit dipertahankan pada rapat Maret. Sudah sering terjadi sebelumnya, faktor jangka pendek berubah dengan cepat menjadi masalah yang lebih struktural untuk perekonomian Zona Euro."

Laporan inflasi Zona Euro yang dirilis tadi sore juga datar-datar saja. Harga barang dan jasa terdeflasi 1 persen pada bulan Januari 2020, sesuai dengan ekspektasi pasar. Akibatnya, laju inflasi tahunan stagnan pada level 1.4 persen, sehingga inflasi tetap jauh dari target 2 persen yang diinginkan oleh ECB. Padahal, ECB sudah kehabisan amunisi untuk mendongkrak kondisi perekonomian kawasan di tengah keengganan pemerintah berbagai negara Eropa untuk meluncurkan stimulus fiskal.

292084
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.