Seputarforex - Euro menghentikan penurunannya terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Jumat (26/Maret) malam ini, merespon data ekonomi Jerman yang membaik. Kendati demikian, mata uang tersebut masih dibayangi oleh perlambatan laju vaksinasi dan kenaikan jumlah penderita COVID-19 di Eropa. Saat berita ini ditulis, EUR/USD diperdagangkan di 1.17985, naik tipis 0.26 persen dari level pembukaan harian.
Kepercayaan bisnis di Jerman dilaporkan melonjak ke level tertinggi dua tahun pada bulan Maret. Indikator yang dirilis oleh Ifo tersebut naik dari 92.7 ke 96.6, dan melebihi ekspektasi peningkatan ke 93.2 saja. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kepercayaan bisnis di Jerman adalah peningkatan demand barang-barang manufaktur. Hal itu membuat pabrik-pabrik tetap dapat "bernafas" dan optimistis di tengah kenaikan infeksi virus Corona serta pemberlakuan lockdown.
Kepala Robert Koch Institute di Jerman mengatakan bahwa gelombang ketiga infeksi virus Corona memang dapat terjadi. Pasalnya, rata-rata penambahan kasus infeksi harian di UE masih sekitar 100,000.
Selain itu, lambatnya implementasi vaksin di Eropa masih berpotensi membebani nilai tukar Euro dalam jangka menengah. Para trader yang dikutip Reuters mengaku khawatir akan dampak perseteruan Uni Eropa dengan Inggris perkara vaksin.
Kemarin, Komisi Uni Eropa memutuskan untuk menyusun proposal pengaturan ekspor vaksin buatan Eropa ke negara-negara lain termasuk Inggris. Langkah ini ditetapkan setelah adanya wacana pemblokiran ekspor vaksin, yang dilatarbelakangi oleh kekhawatiran UE akan kurangnya suplai vaksin COVID-19 untuk wilayah Eropa.
Menanggapi situasi di Uni Eropa dan pergerakan Euro terkini, tim analis ING menyatakan, "Kami meyakini bahwa pergerakan pasar forex belakangan ini masih korektif dan bukan bagian dari trend baru 2021."