Advertisement

iklan

Anggota Kongres AS meminta penggantian Ketua SEC, Gary Gensler, dengan alasan penyalahgunaan kekuasaan dan promosi agenda politik yang kontroversial, 1 hari, #Kripto Fundamental   |   Kondisi jenuh jual berpotensi memicu koreksi XAU/USD, 1 hari, #Emas Teknikal   |   USD/CHF bertahan di dekat puncak beberapa bulan, di atas level 0.9200 berkat penguatan USD, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analisa UOB, pergerakan EUR/USD selanjutnya adalah di level 1.0430, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan pendapatan usaha perseroan tumbuh 30% pada 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Kepala Eksekutif Meta Platforms (NASDAQ: META), Mark Zuckerberg, meluncurkan produk AI baru untuk konsumen pada hari Rabu, 1 hari, #Saham AS   |   Komisi Perdagangan Federal AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Amazon.com (NASDAQ: AMZN) dan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan memaksa peritel online tersebut menjual asetnya, 1 hari, #Saham AS   |   Saham C3.ai (NYSE: AI) Inc. mengalami kenaikan signifikan sebesar 3.34% menjadi $24.42 pada hari Rabu, mengakhiri penurunan beruntun selama lima hari, 1 hari, #Saham AS
Selengkapnya

EUR/USD Beranjak Naik Berkat Pernyataan Lagarde

Penulis

Data inflasi Zona Euro melemah, tetapi Christine Lagarde berpendapat angkanya masih terlalu tinggi.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Berita-berita ekonomi dari kawasan Euro menghiasi tajuk kabar pasar hari Kamis (1/Juni). Perilisan data inflasi Zona Euro dan beberapa negara anggotanya menunjukkan pelemahan yang lebih cepat daripada ekspektasi pasar. Kendati demikian, pernyataan hawkish dari Presiden ECB Christine Lagarde berhasil mengerek EUR/USD sekitar 0.6% sampai 1.0750-an.

EURUSD Daily

Data preliminer Eurostat menunjukkan laju inflasi Zona Euro hanya tumbuh 0.2% untuk kelompok barang inti dan 0.0% untuk semua kelompok barang pada bulan Mei 2023. Laju inflasi dalam basis tahunan pun terseret turun dari 5.6% menjadi 5.3% untuk kelompok barang inti, serta dari 7.0% menjadi 6.1% untuk semua kelompok barang. Semuanya jauh lebih lemah daripada estimasi konsensus maupun data periode sebelumnya.

Ini merupakan tanda-tanda disinflasi paling mencolok di kawasan Euro dalam beberapa bulan terakhir. Akan tetapi, Christine Lagarde menegaskan bahwa laju inflasi masih terlalu tinggi dan bank sentral masih perlu mengetatkan kebijakan lebih lanjut.

"Hari ini, inflasi (masih) terlalu tinggi dan akan tetap tinggi dalam waktu yang terlalu lama," kata Lagarde, "Kami telah menjelaskan bahwa kami masih punya banyak hal yang perlu dilakukan untuk mengembalikan suku bunga ke tingkat yang cukup restriktif."

Data pasar saat ini menunjukkan peluang 85% untuk kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin dalam rapat ECB tanggal 15 Juni mendatang. Otoritas juga kemungkinan akan mengumumkan kenaikan suku bunga lanjutan sebanyak 25 basis poin pada Juli demi menekan laju inflasi. Selaras dengan ekspektasi ini, euro menguat.

"Euro menanjak sedikit lebih tinggi," kata John Velis, pakar strategi FX dan makro di BNY Mellon, sebagaimana dikutip Reuters, "Ada semacam penyempitan selisih suku bunga... ECB diharapkan menaikkan bunga satu atau dua kali lagi, sedangkan (The Fed) lebih meragukan tentang hal itu."

Apresiasi euro bertepatan pula dengan pelemahan dolar AS yang terjadi akibat penurunan spekulasi "Fed rate hike" dalam 24 jam terakhir. Dua pejabat The Fed menyampaikan perlunya mengevaluasi lebih banyak data sebelum menaikkan suku bunga lagi. Salah satunya merupakan kandidat Wakil Ketua The Fed yang dijagokan oleh Jerome Powell.

Download Seputarforex App

299445
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.