Mata uang Euro bergerak cenderung melemah terhadap Dolar AS pada perdagangan awal pekan, setelah gagal menembus level tertinggi yang terbentuk pada hari Jumat minggu lalu. Malahan, Euro merosot pada sesi New York tadi malam (15/April) dan masih bergerak di level rendah pada perdagangan Asia hari Selasa ini (16/April). Hal tersebut terjadi karena sebagian investor menutup posisi Long terhadap Euro, sebagai bentuk antisipasi jelang rilis data Zona Euro nanti sore dan GDP China hari Rabu.
Euro yang sedikit melemah tercermin dari pergerakan pair EUR/USD yang kini diperdagangkan pada level 1.1297. Harga melemah 0.05 persen dari level Open harian yang tercapai di 1.1395. Mata uang Euro juga semakin menjauhi level tertinggi 3 pekan yang tersentuh pada hari Jumat (12/April).
Sentimen Ekonomi Zona Euro Diproyeksi Membaik
Pasar memproyeksikan jika sentimen ekonomi bulan April akan sedikit pulih ke level 1.2, setelah pada periode sebelumnya berada di teritori negatif (-2.5). Di samping itu, pelaku pasar juga akan memperhatikan sentimen ekonomi Jerman yang diperkirakan naik ke level 0.9, setelah terperosok di kisaran minus (-3.6) pada bulan Maret.
Pasar Butuh Konfirmasi Lewat GDP China
Stimulus masif yang digelontorkan oleh Pemerintah China telah menampakkan hasilnya, menyusul rilis positif beberapa data fundamental negeri Tirai Bambu baru-baru ini. Akan tetapi, investor memerlukan bukti tambahan akan hal tersebut dan lebih memilih menutup posisi mereka jelang rilis data GDP China yang dijadwalkan meluncur besok pagi.
Dalam basis tahunan, pertumbuhan ekonomi China di kuartal pertama 2019 diprediksi mencapai 6.3 persen, lebih rendah dari rilis data periode sebelumnya yang menyentuh 6.4 persen. Sementara dalam basis kuartalan (QoQ), GDP China juga diperkirakan melemah tipis dari 1.5 persen ke 1.4 persen.