Seputarforex - Euro merangkak naik versus Dolar AS di sesi perdagangan Jumat (29/Januari) malam ini, karena reli USD tertahan dan cenderung range-bound. EUR/USD menguat 0.12 persen dan diperdagangkan di 1.2134 saat berita ini ditulis.
"Orang-orang sedang menungggu pemicu baru, dan saya rasa kita tak akan mendapatkannya sampai bulan depan," kata Marc Chandler, analis dari Bannockburn Global Forex di New York. "Pertanyaannya adalah apakah koreksi Dolar AS akan berlanjut atau tamat. Menurut saya penilaian tentang hal itu sedang berlangsung."
ECB Berpotensi Memperketat Pengawasan Nilai Tukar Euro
Dua hari lalu, EUR/USD jeblok setengah persen gara-gara komentar salah seorang anggota dewan ECB, Klaas Knot. Ia mengungkapkan bahwa bank sentral Eropa masih punya ruang untuk menambah pemotongan suku bunga depositnya lagi. Kebijakan tersebut kemungkinan akan dibutuhkan untuk meningkatkan kondisi finansial dan mencapai target inflasi.
Komentar Knot tersebut diasumsi sebagai petunjuk paling eksplisit dari pejabat ECB, sehubungan dengan kemungkinan penurunan suku bunga untuk membendung reli Euro yang sudah nyaris 15 persen sejak Maret 2020. Padahal sebelum Knot berkomentar, para pelaku pasar optimis jika langkah tersebut tidak akan diimplementasikan.
Analis mulai memasang mode waspada terhadap Euro, karena menurut mereka ECB akan terus berusaha untuk menjaga nilai tukar Euro agar tak terlalu kuat.
Tim analis TD Securities mengatakan, "Menurut kami jawboning mata uang (Euro) tak akan berhenti dan skeptisme terhadap Euro masih berlanjut. Apabila fokus pada perlombaan vaksin saja, maka Uni Eropa pasti kalah karena sedang bersengketa soal penyedia vaksin utama. Ini mengancam kecepatan pemulihan yang kurang mengesankan di Uni Eropa."
Outlook ekonomi Zona Euro dan Amerika Serikat cenderung beragam. Pasar masih akan memantau mana dari kedua wilayah tersebut yang ekonominya terpukul lebih parah akibat pandemi virus Corona. Oleh karena itu, data ekonomi Zona Euro dan AS dalam beberapa pekan ke depan akan menjadi sorotan.