Seputarforex.com - Euro terpantau stabil di sesi perdagangan Rabu (17/April) malam ini, meski sempat melemah setelah rilis data inflasi Zona Euro sore tadi. Data tersebut mengonfirmasi adanya perlambatan pertumbuhan inflasi di Zona Euro. Di samping itu, pernyataan bernada hawkish dari pejabat European Central Bank (ECB) pasca data tersebut, tak banyak membantu menguatkan mata uang Euro.
Saat berita ini di-update, EUR/USD turun 0.1 persen dalam time frame 4 jam ke level 1.1296. Sedangkan dalam time frame harian, EUR/USD menguat tipis 0.1 persen ke level yang sama, dengan kecenderungan flat di level tinggi yang terbentuk sejak tanggal 12 April. Kemarin, pair mata uang ini dihantam oleh buruknya data ZEW Jerman.
Inflasi Final Zona Euro Terkonfirmasi Melambat
Inflasi (CPI) Final Zona Euro dilaporkan melambat pada bulan Maret 2019. Dalam basis tahunan, CPI headline hanya naik 1.4 persen, lebih rendah dari capaian periode sebelumnya di 1.5 persen. Sedangkan inflasi inti (Core Inflation) stagnan di 1.8 persen, lebih rendah daripada ekspektasi kenaikan ke 1.9 persen.
Data tersebut memperkuat sinyal pelonggaran moneter yang kembali harus diterapkan oleh European Central Bank (ECB), seperti yang dinyatakan dalam pernyataan kebijakan moneter sejak awal tahun 2019 ini.
Nowotny ECB Optimis Akan Stabilitas Ekonomi Zona Euro
Namun demikian, setelah data tersebut dirilis, Ewald Nowotny yang merupakan salah seorang pejabat tinggi ECB, masih memberikan pernyataan bernada optimis. Menurutnya, ECB tidak perlu menurunkan Forecast Pertumbuhan secara signifikan di bulan Juni. Nowotny yakin, ekonomi Zona Euro akan bergerak stabil, setidaknya di paruh kedua tahun ini.
"Kita bisa berasumsi bahwa akan ada solusi dari konflik perdagangan antara AS-China... Dengan demikian, muncul sinyal harapan di paruh kedua tahun ini," kata Nowotny yang juga Kepala Bank Sentral Austria ini.
