EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,162.22   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 4 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

EUR/USD Terkoreksi Meski Bunga Naik Sesuai Ekspektasi

Penulis

ECB menambahkan isyarat dovish dalam pengumuman kenaikan suku bunga, sehingga euro melemah dalam EUR/USD dan pair lain.

Seputarforex - Duet EUR/USD sempat menyentuh level tertinggi pada 1.1033 dalam perdagangan hari Kamis ini (2/Februari), tetapi kemudian lengser ke kisaran 1.0900 seusai pengumuman hasil rapat bank sentral Eropa (ECB). Pasalnya, ECB menambahkan isyarat dovish dalam pengumuman kenaikan suku bunganya.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via TradingView

ECB malam ini menaikkan suku bunga sesuai ekspektasi pasar, yakni sebesar 50 basis poin. Mereka juga menegaskan niat untuk terus "menaikan suku bunga secara signifikan" serta "menjaganya dalam tingkat yang cukup restriktif" demi pencapaian target inflasi jangka menengah pada tingkat 2%. Akan tetapi, pernyataan ECB selanjutnya memantik pertanyaan pasar tentang arah suku bunga Eropa selepas kuartal pertama.

"Dewan Gubernur berkeinginan untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 bps lagi pada Maret dan kemudian mengevaluasi jalur kebijakan moneter berikutnya," demikian bunyi pernyataan ECB.

Pelaku pasar dapat mengasumsikan bahwa ECB kemungkinan hanya akan menaikkan suku bunga satu kali lagi saja dalam tahun ini, lalu menyetop siklus "rate hike". Asumsi itu relatif lebih dovish daripada hasil rapat ECB sebelumnya, sekaligus selaras dengan pesimisme pasar tentang prospek ekonomi Zona Euro. Akibatnya, masa depan euro kembali terancam.

"Kami menandai pembalikan dalam inflasi AS pada pertengahan 2022, dan terbukti benar. Perlambatan inflasi AS memungkinkan The Fed untuk melakukan pivot dovish, mendorong USD melemah. Sekarang giliran ECB. Perlambatan inflasi yang sama sedang terjadi di Zona Euro. Euro akan jatuh," kata Robin Brooks, Kepala Ekonom di IIF dan mantan Kepala Strategi FX Goldman Sachs.

Saat berita ditulis pada pertengahan sesi New York, Euro terpantau melemah terhadap dolar AS dan yen Jepang masing-masing sekitar 0.5 persen dan 1.0 persen. EUR/GBP jatuh tapi mempertahankan posisi pada rentang tertinggi multibulan, karena nuansa hasil rapat bank sentral Inggris malam ini jauh lebih dovish daripada ECB.

Download Seputarforex App

298926
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.