Seputarforex - Dolar AS naik menembus level tinggi tiga setengah bulan di sesi perdagangan Senin (08/Maret) malam ini. Fungsi safe haven Dolar AS mengemuka karena oleh para investor mulai mengkhawatirkan kenaikan yield obligasi US Treasury. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS naik 0.42 persen ke 92.36, level tertinggi sejak 24 November 2020.
"Jika kita terus-menerus melihat yield naik, maka hal itu akan menjadikan Dolar AS sangat positif dan tak akan ada apapun yang dapat menghalanginya," kata Edward Moya, analis dari OANDA.
Setelah anjlok 4 persen di kuartal terakhir 2020, Dolar AS menguat hampir 2.5 persen secara year-to-date. Pasar mengekspektasikan kenaikan yield yang gila-gilaan akan membebani valuasi ekuitas sehingga mendorong permintaan terhadap mata uang AS.
Outlook bullish juga didukung oleh data ekonomi AS. Data ketenagakerjaan terbaru yang dirilis pada hari Jumat (5/Maret) pekan lalu, menunjukkan Non Farm Payroll AS melonjak sebanyak 379,000 di bulan Februari. Perolehan tersebut meningkat dari bulan sebelumnya dan jauh melebihi ekspektasi kenaikan ke 197,000.
Tingkat Pengangguran turun dari 6.3 persen ke 6.2 persen, sedikit lebih baik daripada ekspektasi tetap. Sementara itu, Averagae Hourly Earnings AS tumbuh sesuai forecast, yakni dari 0.1 persen menjadi 0.2 persen.
Terlepas dari kondisi ekonomi dan gejolak pasar obligasi, persetujuan Kongres terhadap stimulus fiskal masif usulan Joe Biden juga menjadi katalis pendukung AS. Dana pemulihan ekonomi sebesar $1.9 triliun yang sebelumnya dinilai sebagian besar pihak terlalu besar akhirnya diteken.
"Pasar ketenagakerjaan sembuh dengan cepat, paket pemulihan ekonomi Biden dalam jumlah masif sudah disetujui Senat, serta persoalan imunisasi Amerika membaik dengan rekor vaksinasi terbanyak pekan ini," demikian analis XM, Marios Hadjikyriacos menyebutkan isu-isu positif di AS pekan lalu.
Pemerintahan AS sendiri pada dasarnya tak keberatan dengan Dolar AS yang terus naik. Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo telah menyangkal peringatan untuk melemahkan Dolar. Menurutnya, Dolar AS yang kuat akan baik bagi perekonomian Amerika.
