Seputarforex - Pada hari Senin (03/Agustus), Kementerian Keuangan Jepang mempublikasikan data Final GDP kuartal pertama yang minus 2.2 persen, tidak berubah dari rilis Second Estimate GDP pada bulan lalu. Angka pertumbuhan ekonomi itu lebih baik ketimbang forecast ekonom yang memprediksi kontraksi 2.8 persen.
Dalam basis kuartalan, GDP Jepang mengalami kontraksi 0.6 persen selama kuartal pertama, juga tidak berubah dari rilis sebelumnya dan lebih baik daripada ekspektasi penurunan 0.7 persen.
Sebagian besar ekonom berpendapat bahwa kemerosotan selama kuartal pertama tidak terlepas dari melambatnya aktivitas ekonomi pada bulan Maret. Pada saat itu, penyebaran virus Corona di Jepang memang meningkat drastis. Ke depan, GDP Jepang untuk kuartal kedua diperkirakan merosot hingga 20 persen lebih karena kebijakan lockdown yang diterapkan pada bulan April. Disamping itu, konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor juga melemah dalam beberapa bulan terakhir.
USD/JPY Berusaha Rebound
Rilis data Final GDP Jepang pagi ini secara garis besar tidak terlalu berdampak terhadap pergerakan Yen versus Dolar AS. Pada saat berita ini ditulis, pair USD/JPY diperdagangkan di kisaran 106.02, menguat 0.16 persen dari harga Open harian. Penguatan ini disebabkan oleh aksi profit-taking seller yang pada pekan lalu telah membuat Dolar AS tertekan ke level terendah 2 tahun versus mata uang mayor lain.
Prospek melambatnya pemulihan ekonomi AS akibat COVID-19 diprediksi masih akan membayangi pergerakan USD. "Penurunan Dolar AS diprediksi akan terus berlanjut karena suku bunga yang rendah dan defisit anggaran yang semakin besar akibat pandemi, situasi buruk yang sangat jarang terjadi," kata Minori Uchida, kepala analis mata uang di MUFG Bank.