EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 151.320   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,233.48/oz   |   Silver 25.10/oz   |   Wall Street 39,807.37   |   Nasdaq 16,379.46   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 70,744.95   |   Ethereum 3,561.29   |   Litecoin 94.22   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 23 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 1 hari, #Saham Indonesia

FOMC Maret 2017: The Fed Naikkan Suku Bunga AS

Penulis

Federal Reserve AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan ke rentang 0.75 persen - 1.00 persen setelah rapat FOMC bulan Maret 2017 ini.

Seputarforex.com - Federal Reserve AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin ke rentang 0.75 persen - 1.00 persen setelah rapat FOMC Kamis (16/Mar) dini hari tadi. Kenaikan ini adalah yang kedua setelah bulan Desember 2016, dan yang ketiga sejak krisis finansial satu dekade lalu.

fomc

Langkah The Fed kali ini dipandang sebagai telah mantapnya upaya bank sentral AS tersebut untuk mengembalikan kebijakan moneter ke normal. Ketua The Fed, Janet Yellen, menunjuk kestabilan pertumbuhan ekonomi sebagai alasan utama menaikkan suku bunga bulan ini.

"Kami melihat adanya kemajuan progres ekonomi dalam beberapa bulan terakhir, persis seperti yang telah kami antisipasikan," kata Yellen dalam konferensi pers pasca FOMC. "Kami mendapati kepercayaan diri perekonomian AS kembali menyala,"

The Fed juga tidak mengubah outlooknya mengenai rencana kenaikan suku bunga yang masih dua kali lagi tahun ini, dan tiga kali lagi tahun 2018. Untuk inflasi, para pembuat kebijakan The Fed melihatnya telah mendekati target 2 persen yang dipasang bank sentral. Investasi bisnis pun agak menguat setelah beberapa bulan melemah.

Akan tetapi, The Fed tidak berencana untuk mempercepat laju pengetatan kebijakan moneter. Para pejabat bank sentral AS di FOMC menegaskan bahwa suku bunga ke depan akan dinaikkan secara bertahap. Untuk saat ini, rate tidak akan dikembalikan ke level netral sampai akhir 2019.

Secara keseluruhan, pengumuman dari Janet Yellen tersebut disampaikan dengan nada penuh percaya diri tetapi tidak meluap-luap. "Data (ekonomi lainnya) belum menguat signifikan," kata Yellen. "Kami memang tidak mengubah outlook. Kami hanya menjalankan apa yang sudah kami perhitungkan,"


Pasar Tenaga Kerja Minta Fed Hike Tak Cepat-Cepat

Meski demikian, Serikat Pekerja justru mendesak The Fed untuk menaikkan suku bunga selambat mungkin sehingga rekrutmen tenaga kerja dapat berlanjut dan kenaikan upah pekerja tetap berlangsung. The Fed sendiri memperkirakan tingkat pengangguran AS akan mencapai 4.5 persen tahun ini dan bertahan hingga 2019.

"Pengumuman The Fed ini melegakan kekhawatiran kita akan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed dengan lebih cepat ke depan. Mereka (FOMC) memilih untuk tidak memberikan sinyal akan hal itu (kenaikan suku bunga dengan cepat)," kata Brad McMillan, Chief Investment Officer di Commonwealth Financial.

278078
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.