iklan | iklan |
Presiden The Fed, Janet Yellen, pada konferensi pers setelah FOMC malam tadi (20/03), menyampaikan pidatonya selama kurang lebih satu jam. Akan tetapi, dari satu jam tersebut, pasar hanya menyoroti tiga kata keramat, yaitu "sekitar enam bulan". Tiga kata tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan perihal berapa lama The Fed akan menunggu untuk menaikkan suku bunga setelah tapering selesai.
Secara lengkap, Yellen menjawab,"Sekitar enam bulan berarti 'periode dengan kemungkinan terbesar'. Seperti yang kalian tahu, persoalan kenaikan suku bunga ini sebetulnya sulit untuk dijelaskan. Tapi, kira-kira sekitar enam bulan, ya bisa jadi,"
Yellen menambahkan bahwa masih ada setumpuk kualifikasi dalam pernyatannya, termasuk penilaian pasar tenaga kerja dan outlook inflasi. Namun, tampaknya pasar hanyaberfokus pada kata "sekitar enam bulan". Alhasil, dolar AS pun ramai diburu dan aset-aset di pasar habis terjual. Sebagian ekonom terheran-heran, apakah Yellen yakin dengan jawabannya tersebut karena jelas sekali bahwa ia menyampaikannya dengan terbata-bata dan terkesan ragu-ragu.
Pemotongan pembelian obligasi atau yang dikenal dengan istilah tapering dijadwalkan dapat segera diselesaikan pada bulan Oktober atau November 2014 mendatang. Sehingga, istilah enam bulan dapat diartikan enam bulan setelah bulan Oktober atau November, yaitu sekitar bulan April atau Mei 2015, tergantung bagaimana kondisi perekonomian nantinya.
Akibat pernyataan Yellen ini, pasar finansial bereaksi cukup kencang dan tajam. Harga-harga saham Amerika Serikat dan obligasi pemerintah seketika melorot drastis terpicu oleh perkiraan terbaru dari The Fed tersebut. Apa yang diungkapkan oleh Yellen itu cenderung menunjukkan bahwa sikap para pembuat kebijakan menjadi lebih agresif dan hawkish dalam menaikkan suku bunga dibandingkan beberapa bulan sebelum ini. Dan reaksi di pasar forex, Dolar Amerika pun langsung merajai pasar.