Yen anjlok untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir atas spekulasi bahwa partai Demokrasi Liberal (LDP) pimpinan PM Shinzo Abe, akan memenangi pemilu pada 15 Desember mendatang. Itu artinya, pelemahan Yen bisa berlangsung lebih lama.
Yen merosot terhadap 16 mata uang mayor dengan pasar yang berasumsi bahwa Bank Sentral Jepang (BOJ) perlu mempertahankan stimulus untuk membantu perekonomian Jepang keluar dari resesi. Yen merosot 0.2 persen ke 118.09 per Dolar AS pada pukul 12:12 siang waktu Tokyo setelah bergolak 3 persen selama tiga hari kemarin. Terhadap Euro, mata uang Jepang menurun 0.3 persen ke 147.06.
"Apabila hasil pemilu sesuai dengan ekspektasi pasar, yaitu secara signifikan dimenangi oleh LDP, maka program perekonomian yang digagas oleh Abe (Abenomics) akan berlanjut dan Yen bisa melemah lebih jauh," tutur Kengo Suzuki, Kepala Strategi Mata Uang di Mizuho Securities Co. di Tokyo kepada Bloomberg. "Seperti yang kita lihat, USD/JPY anjlok ke posisi 117 dari 121 sebelumnya. Normal saja jika kemudian reboun terjadi nanti, namun kami memperkirakan bahwa rebound yen akan terbatas."
Yen Akan Makin Lemah Jika Abe Menang
Menurut sebagian pengamat ekonomi dan politik, pertaruhan atas kemenangan Abe, tampaknya akan menjadi pilihan yang aman. Namun, konsekuensinya adalah pada pelemahan mata uang Jepang dan inflasi yang tidak terkendali. Berlanjutnya Abenomics, tidak hanya akan gagal tetapi juga berpotensi bahaya.
"Akhir dari ini semua adalah depresi inflasi," ungkap Arne Espe, Wakil Presdir USAA di San Antonio Texas kepada Reuters. Menurut Espe, kondisi ini tidak akan membawa keuntungan, mengingat tujuan utama Abe adalah melemahkan Yen. Hal itu memang sukses men-surplus-kan neraca perdagangan Jepang, namun membuat ekspor Jepang menjadi tidak kompetitif.
