EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,165.89   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 4 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Fischer Optimis Inflasi AS Naik, Brainard Justru Pesimis

Penulis

Wakil Ketua Federal Reserve, Stanley Fischer, mengatakan bahwa inflasi di AS masih mungkin naik dari levelnya yang terlalu rendah saat ini. Sedangkan pejabat The Fed lainnya, Lael Brainard, justru tak yakin apakah peningkatan dalam pasar tenaga kerjaan cukup untuk menopang inflasi.

Dalam pidatonya di Selasa (08/03) dini hari tadi, Wakil Ketua Federal Reserve, Stanley Fischer, mengatakan bahwa inflasi di AS masih mungkin naik dari levelnya yang terlalu rendah saat ini. Pernyataan Fischer tersebut menyiratkan kondisi yang mendukung kenaikan tingkat suku bunga AS lagi.

fischer_the_fed

"Saat ini, kita akan melihat bagaimana tingkat inflasi bergolak menuju kenaikan - atau setidaknya, harapan tersebut akan segera terjadi," kata Fischer dalam pidatonya di Washington tersebut.

Akan tetapi, pejabat The Fed lainnya, Lael Brainard, mengekspresikan ketidakpastian apakah peningkatan dalam pasar tenagakerjaan cukup untuk menopang inflasi, mengingat harga minyak yang pada dasarnya masih cukup rendah serta menguatnya Dolar. Inflasi saat ini masih dalam performa yang tertekan jika merujuk pada target inflasi tahunan The Fed di 2 persen, kata Brainard dalam kesempatan yang terpisah dengan Fischer di hari yang sama.

Pandangan yang diutarakan oleh dua pejabat penting The Fed tersebut menggarisbawahi bagaimana bank sentral AS itu masih bergumul dengan lesunya kenaikan harga dan rencana kenaikan tingkat suku bunga setelah Desember lalu.

Sudah Memperkirakan Harga Minyak Akan Naik

Dalam sesi tanya jawab, Fischer mencatat bahwa harga-harga akan terseret oleh penurunan harga energi dan menguatnya Dolar yang sebaliknya justru mengurangi biaya impor. Tetapi, wakil Yellen tersebut memperkirakan faktor itu akan terhapus segera dan memungkinkan inflasi untuk segera mencapai target. Para pembuat kebijakan di The Fed memang tidak menaikkan tingkat suku bunga lagi pada bulan Januari, namun pasar memperkirakan, suku bunga The Fed tak akan diubah sampai rapat FOMC pada Juni mendatang.

261395
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.