EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,048.48   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 jam lalu, #Saham AS

Fischer Optimis Inflasi AS Naik, Brainard Justru Pesimis

Penulis

Wakil Ketua Federal Reserve, Stanley Fischer, mengatakan bahwa inflasi di AS masih mungkin naik dari levelnya yang terlalu rendah saat ini. Sedangkan pejabat The Fed lainnya, Lael Brainard, justru tak yakin apakah peningkatan dalam pasar tenaga kerjaan cukup untuk menopang inflasi.

Dalam pidatonya di Selasa (08/03) dini hari tadi, Wakil Ketua Federal Reserve, Stanley Fischer, mengatakan bahwa inflasi di AS masih mungkin naik dari levelnya yang terlalu rendah saat ini. Pernyataan Fischer tersebut menyiratkan kondisi yang mendukung kenaikan tingkat suku bunga AS lagi.

fischer_the_fed

"Saat ini, kita akan melihat bagaimana tingkat inflasi bergolak menuju kenaikan - atau setidaknya, harapan tersebut akan segera terjadi," kata Fischer dalam pidatonya di Washington tersebut.

Akan tetapi, pejabat The Fed lainnya, Lael Brainard, mengekspresikan ketidakpastian apakah peningkatan dalam pasar tenagakerjaan cukup untuk menopang inflasi, mengingat harga minyak yang pada dasarnya masih cukup rendah serta menguatnya Dolar. Inflasi saat ini masih dalam performa yang tertekan jika merujuk pada target inflasi tahunan The Fed di 2 persen, kata Brainard dalam kesempatan yang terpisah dengan Fischer di hari yang sama.

Pandangan yang diutarakan oleh dua pejabat penting The Fed tersebut menggarisbawahi bagaimana bank sentral AS itu masih bergumul dengan lesunya kenaikan harga dan rencana kenaikan tingkat suku bunga setelah Desember lalu.

Sudah Memperkirakan Harga Minyak Akan Naik

Dalam sesi tanya jawab, Fischer mencatat bahwa harga-harga akan terseret oleh penurunan harga energi dan menguatnya Dolar yang sebaliknya justru mengurangi biaya impor. Tetapi, wakil Yellen tersebut memperkirakan faktor itu akan terhapus segera dan memungkinkan inflasi untuk segera mencapai target. Para pembuat kebijakan di The Fed memang tidak menaikkan tingkat suku bunga lagi pada bulan Januari, namun pasar memperkirakan, suku bunga The Fed tak akan diubah sampai rapat FOMC pada Juni mendatang.

261395
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.