EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,378.64/oz   |   Silver 28.39/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 17 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

Kegalauan Politik Goyang Aussie Meski Dampak Brexit Memudar

Penulis

Dolar Australia tergelincir pada awal perdagangan Senin ini (4/7) di tengah meningkatnya ketidakpastian politik domestik, meski memudarnya dampak Brexit memungkinkan mata uang lainnya untuk bergerak lebih tegak.

Dolar Australia tergelincir pada awal perdagangan Senin ini (4/7) di tengah meningkatnya ketidakpastian politik domestik, meski memudarnya dampak Brexit memungkinkan mata uang lainnya untuk bergerak lebih tegak.

Dolar Australia

 

Pemilu Ciptakan Ketidakpastian

Dalam pemilu parlemen Australia yang digelar tanggal 2 Juli kemarin, tak ada partai yang berhasil memenangkan cukup kursi di Parlemen guna membentuk pemerintahan baru. Akibatnya, menurut laporan Reuters, media memasang headline yang memicu kepanikan, semacam "Chaos Merajai". Hal itu menjadi alasan bagi investor untuk menjual Aussie, sehingga AUD/USD sempat melorot hingga menyentuh 0.7410 di awal perdagangan, jauh lebih rendah dibanding 0.7495 yang dialaminya pada akhir sesi perdagangan New York hari Jumat.

Annette Beacher, pimpinan strategi makro Asia Pasifik di TDSecurities, mengatakan, "Secara historis, Parlemen yang tergantung di Australia tak kondusif untuk melaksanakan tata negara yang baik dan reformasi kebijakan, dan risiko (bagi Australia) kehilangan peringkat kredit AAA/Stable tidaklah tak signifikan... Sementara AUD bisa melorot karena ketidakpastian ini, kebijakan fiskal cenderung memanas perlahan dan (rapat) RBA hari Selasa merupakan event yang lebih penting bagi pasar."

Mayoritas dari 37 ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan RBA akan membiarkan suku bunga pada level rendah 1.75%. Namun demikian, ada beberapa pihak yang menduga bank sentral tersebut bakal menampakkan bias dovish, yang mana itu berpotensi terus menekan Aussie.

 

Pasar Sudah Telaah Dampak Brexit

Sementara itu, bagi mata uang-mata uang mayor lainnya, dampak Brexit perlahan pupus. Pasar mulai kalem setelah Bank of England menjanjikan stimulus tambahan dan pemerintahnya mengopinikan akan dilakukannya pemangkasan pajak bagi korporasi dalam rangka meredam shock akibat keputusan Inggris untuk meninggalkan EU.

Dampak yang paling mencolok dari Brexit adalah bahwa pemain pasar tak lagi mengekspektasikan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dalam tahun ini, sedangkan bank-bank sentral mayor lainnya ambil ancang-ancang untuk melonggarkan kebijakan lebih lanjut.

Pound terpantau stabil di kisaran $1.3283. EUR/USD diperdagangkan pada $1.1130, hanya sedikit lebih rendah dibanding $1.1143 pada hari Jumat. USD/JPY pun cenderung tenang di sekitar 102.48. Sementara bursa Amerika Serikat tutup dalam rangka liburan hari kemerdekaan dan tak ada data berdampak signifikan dijadwalkan rilis di Asia, pasar finansial diperkirakan akan relatif sepi hari ini.

 

267923
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.