EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.30/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,044.68   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 24 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 24 menit lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 31 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 34 menit lalu, #Saham AS

Yen Melonjak Tajam Akibat Ketidakpastian Politik Global

Penulis

Mata uang Yen menguat signifikan terdapat Dollar AS sepanjang sesi perdagangan hari Selasa (6/6) sebagai dampak atas terjadinya ketidakpastian politik di Inggris jelang Pemilu pekan ini.

Mata uang Yen menguat signifikan terdapat Dollar AS sepanjang sesi perdagangan hari Selasa (6/6) sebagai dampak atas ketidakpastian politik di Inggris jelang Pemilu pekan ini. Selain itu, faktor memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah ikut menyokong pergerakan Yen.

Yen Melonjak Tajam

Dollar melemah ke level terendah sejak pertengahan April versus Yen setelah rilis beberapa data ekonomi AS cukup mengecewakan. Keoknya Dollar salah satunya disebabkan oleh karena nilai Obligasi Pemerintah Federal AS juga ikut menurun ke posisi terburuk sejak November 2016 dan Investor mencari aset lindung nilai jelang pemilu Inggris pekan ini.

Kekhawatiran Investor tidak serta-merta tertuju pada Pemilu Inggris saja, karena juga akan menantikan hasil pertemuan ECB pada hari Kamis nanti. Testimoni mantan Direktur FBI, James Comey di hadapan Senat pun ikut mendorong terjadinya ketidakpastian politik sehingga permintaan mata uang safe heaven Yen ikut melonjak.

“Banyak Investor berpikir bahwa rentetan event besar dari berbagai kawasan dunia terjadi secara bersamaan pada hari Kamis, sehingga perlu menjadi perhatian dan menyebabkan munculnya kekhawatiran atas resiko yang mungkin muncul”, ucap Jeremy Stretch, ahli ekonomi CIBC di London.

 

Sentimen Negatif Berpotensi Tekan Dollar AS

Pelemahan mata uang Dollar seolah belum berakhir versus berbagai major currency. Pasalnya, keyakinan Investor terhadap janji Trump dalam melakukan reformasi pajak kian tergerus. Terlebih setelah rilis beberapa data fundamental AS menunjukan ekonomi Paman Sam belum sekokoh yang diharapkan.

Sentimen negatif yang melanda AS pasca dugaan skandal Trump memecat James Comey ikut membebani pergerakan Greenback. Comey pun dijadwalkan akan memberi kesaksian di hadapan Senat sebagai salah satu upaya Investigasi atas skandal Trump yang tengah marak diperbincangkan saat ini.

Pada pukul 20:37 WIB malam ini terlihat Dollar AS bergerak cukup variatif versus berbagai major currency. Pair EUR/USD menguat setelah selama sesi Eropa tadi sore melemah, sedangkan GBP/USD masih terlihat bergerak naik turun (ketidakpastian) jelang Pemilu Inggris pekan ini. Dollar AS anjlok cukup dalam terhadap Yen, USD/JPY melemah 1.1 persen sejak pembukaan sesi Asia dan perlemahan Dollar diperkirakan masih akan terjadi jelang pertemuan FOMC tanggal 13 -14 Juni mendatang.

279202
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.