EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,388.63/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,841.35   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,843.57   |   Ethereum 3,059.28   |   Litecoin 80.91   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 15 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 22 jam lalu, #Saham AS

Kepercayaan Konsumen AS Februari Capai Rekor High 17 Tahun

Penulis

Tingkat Kepercayaan Konsumen Negeri Paman Sam melonjak secara signifikan di bulan Februari 2018, sementara Durable Godds Orders justru turun.

Tingkat Kepercayaan Konsumen Negeri Paman Sam melonjak secara signifikan di bulan Februari, berdasarkan data yang dirilis oleh The Conference Board pada hari Selasa (27 Februari) pagi waktu setempat. Consumer Confidence berada dalam laju tercepat sejak tahun 2000 silam.

 

Kepercayaan Konsumen AS Februari Naik

Indeks Tingkat Kepercayaan Konsumen AS bulan Februari berada di level 130.8, melampaui ekspektasi ekonom sebelumnya yang memprediksi pencapaian di level 126.2, dan menyusul revisi turun untuk data Januari (dari level 125.4 ke 124.3). Kenaikan Consumer Confidence secara keseluruhan didukung oleh kenaikan Indeks pendukung lainnya, seperti Indeks Situasi Sekarang dan Indeks Ekspektasi. "Kepercayaan Konsumen Februari meningkat di tingkat tertinggi sejak November 2000 (Indeks 132.6), setelah kenaikan moderat di bulan Januari", ucap Lynn Franco, Direktur The Conference Board dalam sebuah laporan.

Penilaian konsumen meningkat signifikan bulan ini karena membaiknya sektor tenaga kerja AS. Meskipun terjadi volatilitas di pasar saham AS, tetapi konsumen tetap menunjukan tingkat optimisme lebih besar dalam jangka pendek terhadap prospek bisnis, kondisi pasar tenaga kerja, serta prospek kondisi keuangan mereka.

Ketika ditanya mengenai kondisi bisnis, persentase responden yang mengatakan "membaik" mencatatkan peningkatan dari 35 persen ke 35.8 persen. Sementara itu, persentase yang berpihak pada "menurun" mengalami penyusutan dari 13 persen menjadi 10.8 persen. Responden yang mengatakan pekerjaan "lebih banyak" meningkat dari 37.2 persen ke 39.4 persen, sedangkan yang mengungkapkan pekerjaan "lebih sedikit" mengalami penurunan dari 16.3 persen ke 14.7 persen.

Konsumen juga menunjukan optimisme terhadap outlook ekonomi jangka pendek; terdapat 25.8 persen (meningkat dari 21.5 persen) responden menganggap kondisi ekonomi akan semakin membaik dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Sebaliknya, responden yang berpendapat outlook ekonomi jangka pendek akan memburuk berkurang dari 9.8 persen menjadi 9.4 persen.


Durable Goods Orders AS Turun

Dalam laporan terpisah, Departemen Perdagangan AS merilis data Pesanan Barang Tahan Lama yang kembali mencatatkan penurunan di bulan Januari. Di samping itu, pengiriman barang dilaporkan hampir tidak naik, yang menunjukan terjadinya perlambatan dalam pengeluaran sektor bisnis di awal 2018. Kondisi ini sangat kontras dengan pertumbuhan kuat tahun lalu.

Pesanan Barang Tahan Lama AS bulan Januari tercatat turun -3.7 persen, lebih buruk dibandingkan ekspektasi ekonom yang memprediksi penurunan turun sebesar -2.4 persen. Sementara itu, data pada periode sebelumnya meningkat 2.8 persen.

Bila tidak memasukan barang transportasi (Core Durable Goods Orders), laporan ini mengalami penurunan sebesar -0.3 persen di bulan Januari, berbanding terbalik dengan kenaikan 0.7 persen di periode sebelumnya. Pengiriman Barang Inti digunakan Bank Sentral untuk menghitung pengeluaran peralatan dalam proses mengukur GDP Pemerintah.

282595
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.