EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,157.23   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 3 jam lalu, #Saham AS

Uni Eropa-Inggris Capai Kesepakatan Tentatif, Pound Menguat

Penulis

PM May dikabarkan telah berhasil mencapai kesepakatan tentatif dengan Uni Eropa di sektor jasa finansial. Menanggapi hal ini, Poundsterling menguat pesat.

Seputarforex.com - Poundsterling menguat di sesi perdagangan Kamis (01/November) siang ini, menyusul perkembangan positif terbaru mengenai Brexit. PM Inggris Theresa May dikabarkan telah membuat kesepakatan dengan Uni Eropa (UE) terkait sektor finansial, yang memungkinkan Inggris untuk memiliki akses ke pasar-pasar Eropa pasca Brexit.

 

Tercapainya Kesepakatan Tentatif Di Sektor Jasa Finansial

Menurut laporan The Times, Uni Eropa akan memberikan akses pada perusahaan-perusahaan finansial Inggris ke pasar UE, termasuk pertukaran data. Kesepakatan ini tercapai dengan catatan bahwa regulasi finansial Inggris masih setara dengan regulasi Uni Eropa, tetapi disambut baik oleh pelaku pasar.

Sebelumnya, bank-bank multinasional yang beroperasi di Inggris dikabarkan telah mengatur ulang struktur operasi mereka, menjelang lepasnya Inggris dari Uni Eropa pada bulan Maret mendatang. Sebagian bahkan telah membangun kantor-kantor pusat baru di berbagai penjuru Uni Eropa, serta mulai memindahkan operasional beserta jajaran eksekutif dan staf-staf senior mereka, lantaran khawatir kalau akses bakal tertutup setelah terjadi "No-Deal". Namun, kesepakatan tentatif di sektor jasa yang mencakup 80 persen aktivitas ekonomi Inggris ini, secara efektif memudarkan kekhawatiran mereka.

uk

Sementara itu, media Financial Times mengabarkan, Komisi Eropa juga menjanjikan akan tetap membolehkan perusahaan-perusahaan Uni Eropa untuk menggunakan fasilitas kliring di Inggris dalam penyelesaian kontrak keuangan berdenominasi Euro, walaupun seandainya terjadi "No-Deal Brexit". Hal ini meredam kekhawatiran pasar mengenai potensi kerugian sebesar triliunan Euro di pasar derivatif yang bisa timbul apabila Inggris keluar dari Uni Eropa.

 

Poundsterling Terus Menguat

Kabar positif ini membawa Poundsterling menguat. Hingga saat berita ini ditulis, GBP/USD telah naik 0.63% ke 1.2848, dari sebelumnya di 1.2711. Namun, para pakar forex masih sulit untuk menentukan arah Pound selanjutnya. Pasalnya, noise yang bersifat positif dan negatif mengenai Brexit masih simpang siur dan silih berganti.

"Masih sulit untuk membuat perkiraan langsung terhadap Poundsterling, mengingat kabar positf dan negatif (tentang Brexit) terus mengalir. Namun, saya sangat mengharapkan tercapainya kesepakatan di detik-detik terakhir sebelum EU Summit di bulan Desember," kata Sim Moh Siong, analis di Bank of Singapore.

gu

 

Update pada 2 November 2018 pukul 08:48:

Redaksi melakukan perombakan pada paragraf ketiga dan keempat, penambahan mengenai janji Komisi Eropa.

285991
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.